Metroterkini.com - Aktris TV Spanyol Ana Obregón memicu kontroversi karena menggunakan sperma mendiang anaknya, Aless, agar mempunyai seorang cucu lewat metode surrogate mother atau ibu pengganti. Aless sendiri sudah meninggal pada 2020 karena kanker.
Salah satu pemeran dalam serial terkenal di Spanyol "A las once en casa." itu menggunakan sperma mendiang anaknya lewat ibu pengganti. Ibu pengganti itu kemudian diketahui asal Kuba dan saat ini tinggal di Florida.
Ana mengklaim hal itu dilakukan lantaran mendiang anaknya pernah menyatakan ingin mempunyai anak sebelum meninggal.
Dilansir CNN, langkah yang diambil Ana itu memicu perdebatan hukum dan etika. Dalam aturan yang berlaku di Spanyol, ibu pengganti adalah ilegal. Namun, ada aturan juga jika sampel sperma dapat digunakan untuk menghamili perempuan single setelah 12 bulan pendonor meninggal dan mendapatkan izin.
Ana akan membuatkan papos AS untuk anak yang lahir pada 20 Maret itu. Dia akan didaftarkan di konsulat Spanyol di Miami sebelum terbang pulang ke Spanyol, tambah Obregón.
Adapun berita kelahiran anaknya itu dia umumkan dalam majalah Hola! yang akan terbit pada April.
Namun, langkah itu memunculkan perdebatan. Beberapa orang mempertanyakan apakah Ana dapat membawa bayi yang lahir melalui metode ilegal menurut hukum Spanyol ke negara tersebut.
Ana mengaku memiliki dokumen yang membuktikan bahwa dia diakui secara hukum sebagai ibu bayi di Amerika Serikat, dan mengadopsi anak yang lahir di luar negeri adalah legal di Spanyol. Dengan demikian dia akan menjadi ibu sekaligus nenek terhadap anak itu.
Sementara beberapa ahli mengatakan legalitas situasinya tidak jelas. Di sisi lain, banyak juga pakar hukum hal itu bisa dilakukan.
Namun kasus ini menimbulkan pertanyaan moral. Hukum Spanyol menganggap praktik itu sebagai bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Beberapa pihak juga mempertanyakan klaim Obregon bahwa dia memenuhi keinginan putranya yang sekarat.
"Tampaknya dipertanyakan bagi saya bahwa keinginan almarhum adalah agar spermanya digunakan untuk menghamili sel telur di tubuh seorang wanita di negara lain," kata profesor filsafat Gonzalo Velasco dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Cadena Ser.
"Tampaknya cukup berbelit-belit," tambahnya, menyamakan perkembangan cerita dengan penulis horor Stephen King atau pembuat film melodramatis Spanyol Pedro Almodóvar. **