Metroterkini.com - Petambak ikan mas di PLTA Koto Panjang Kampar, Riau harus merugi. Bagaimana tidak, ribuan ikan siap panen mati mendadak akibat terserang penyakit.
Menurut informasi, ikan mas milik petambak di PLTA Koto Panjang itu banyak mati sejak tiga pekan terakhir. Ikan-ikan mati dengan kondisi luka dan pecah.
Matinya ikan membuat penambak media keramba jaring apung harus rugi. Bahkan kabar banyaknya ikan mati tersebut telah sampai ke Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Kamsol.
"Sudah ditindaklanjuti beberapa minggu lalu. Mulai 12 Januari kemarin dan sudah dicek ke labor perikanan, sudah ditangani," ucap Kamsol, Rabu (1/2/2023).
Kamsol menyebut hasil pemeriksaan labor ikan-ikan milik petambak diduga kuat mati akibat penyakit aeromonas. Di mana ikan mati dengan kondisi mudah terluka hingga pecah-pecah.
"Kena penyakit aeromonas. Itu semua di media keramba jaring apung PLTA, tetapi hanya ikan mas saja," kata mantan Kadis Pendidikan Riau tersebut.
Dalam catatan Dinas Perikanan, hampir 2,3 ton ikan petambak mati. Untuk kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
"Yang mati jenis ikan mas (cyprinus carpio) sebanyak 2,3 ton, kerugian Rp 64.400.000. Sampai sekarang masih ada penyakit," ujar Kamsol.
Penyakit sendiri muncul akibat perubahan cuaca. Sehingga petambak harus melihat standar budidaya pada musim perubahan cuaca untuk mencegah banyak kematian. [**]