Gubernur Riau Sebut Insentif Infrastruktur dari Pusat Masih Minim

Rabu, 23 November 2022 | 13:05:46 WIB

Metroterkini.com - Realisasi investasi di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan di beberapa tahun ini. Bahkan capaian tersebut mengalahkan Jawa Tengah dan menjadi tertinggi di Pulau Sumatera.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan capaian tersebut tidak berbanding lurus dengan perhatian Pemerintah Pusat terhadap pembangunan infrastruktur di daerah tersebut. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat menyampaikan sambutan pada acara Riau Investment Forum, di Ballroom Dang Merdu, Menara Bank Riau Kepri Syari'ah, Pekanbaru, hari ini.

"Setiap tahun target investasi di Riau selalu dinaikkan Pemerintah Pusat (Kementerian Investasi/BKPM), tapi perhatian terhadap infrastruktur Riau masih minim," kata Syamsuar dalam keterangan tertulis, Rabu (23/11/2022).

Ia menyebutkan realisasi investasi Provinsi Riau masih berada pada urutan ke-9 di tahun 2018 dan naik menjadi ke-6 di tahun 2019. Lalu menduduki posisi ke-4 di tahun 2022.

Syamsuar mengatakan pihaknya juga telah melebih target investasi yang telah ditetapkan sebesar Rp 60 triliun di tahun 2022 ini. Sebab pada Oktober 2022, pihaknya telah mampu merealisasikan target tersebut sebesar Rp 71 triliun.

"Pada November ini mungkin realisasi sudah mencapai Rp 80 triliun. Jadi kita selalu berhasil melebihi target yang ditetapkan," jelasnya.

Atas capaian tersebut, ia meminta Pemerintah Pusat untuk memberikan insentif yang memadai untuk membangun infrastruktur di Riau. Sebab masih banyak infrastruktur di Riau yang belum tersentuh pembangunan.

"Karena kalau infrastruktur kita bagus, tentu memberikan kemudahan bagi investor. Makin banyak potensi yang bisa dimanfaatkan," jelasnya.

Ia mengatakan pihaknya akan menaikan kembali realisasi investasi di Riau mencapai Rp 120 triliun. Mengingat investasi memberikan multiplier effect yang baik bagi masyarakat.

"Boleh saja target tinggi, tapi perhatikan juga infrastruktur di Riau ini. Harus ada insentif yang memadai," jelasnya.

Tingginya jumlah investasi tersebut pun memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Riau. Pihaknya mencatat pertumbuhan ekonomi Riau saat ini di angka 4,63 persen tertinggi dalam 8 tahun terakhir.

Sementara untuk angka kemiskinan dan pengangguran terbuka juga menurun di mana saat ini berada di 4,37 persen dari sebelumnya 6 persen.

"Makanya kalau saya ditanya investor, apakah Riau aman? Saya tegaskan, Riau sangat aman untuk berinvestasi. Kita berikan berbagai kemudahan investasi," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan jalan tol di Riau masih diperlukan sekira 400 km lagi. Saat ini, ruas jalan tol yang belum selesai antara lain Dumai- Rantau Prapat, Pekanbaru-Rengat-Jambi dan lainnya.

"Makanya saya mengajak para investor yang hadir, ayolah berinvestasi untuk jalan tol ini. Jangan simpan uang di bawah bantal," kata Syamsuar.

Ia menyebutkan Riau termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang menerima Hibah Millennium Challenge Compact (MCC) dari Amerika Serikat. Hibah tersebut bakal dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur di Pulau Rupat, Bengkalis sesuai keputusan pihak MCC.

"Soal hibah MCC ini bahkan sudah disampaikan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan G-20 di Bali beberapa waktu lalu," tutupnya. [**]
 

Terkini