Metroterkini.com - Ketahanan pangan adalah kondisi pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan, kualitas dan kuantitas yang memadai, aman, merata, dan terjangkau.
Di beberapa kelompok makanan yang mengalami defisit dan kerawanan pangan perlu peningkatan pasokan makanan di tingkat rumah tangga dengan mengembangkan komoditas pangan lokal sesuai dengan potensi sumber daya dan pola konsumsi masyarakat.
Tanaman Pangan merupakan salah satu kebutuhan paling fundamental bagi manusia dan memperoleh perhatian khusus salah satunya adalah padi yang merupakan bahan pokok strategis dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Pelalawan.
Dalam upaya Pemerintah Daerah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat petani ini tentunya selaras dengan VISI , MISI Bupati Pelalawan H Zukri Misran dan Wakil Bupati Pelalawan H Nasarudin SH.MH “Pelalawan Maju 2026“.
Visi nya mewujudkan kemakmuran ekonomi di perkotaan dan di pedesaan dan berdaya saing ekonomi. Misi pembangunan Kabupaten Pelalawan sendiri adalah meningkatkan kualitas pembangunan manusia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi mandiri dan berdaya saing.
Bupati Pelalawan H. Zukri Misran, dalam mendukung peningkatan pengembangan tanaman padi mengatakan pemerintah daerah sangat komit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di sektor pertanian khususnya petani padi yang ada di Kabupaten Pelalawan terutama petani padi yang ada di Kecamatan Kuala Kampar.
“Kita harapkan petani dapat maju termasuk sumber daya manusia (SDA) berkedaulatan dan mandiri secara ketahanan pangan,” kata H. Zukri.
Mewujudkan hal itu kata Zukri,Pemkab Pelalawan akan menyediakan sarana pendukung bagi petani seperti alat pertanian yang moderen, irigasi yang baik serta adanya langkah-langkah untuk pengelolaan lebih maksimal.
“Sehingga hasil panen padi petani kita lebih maksimal,” kata Bupati.
Hal itu dikatakan Zukri, saat warga menggelar panen raya padi di daerah lumbung padi Negeri Seiya Sekata, Kecamatan Kuala Kampar, Sabtu lalu.
Panen kali ini dipusatkan di Desa Sungai Solok. Untuk hasil padi ini, Bupati Zukri menginstruksikan agar seluruh PNS membeli beras dari petani di bumi Pelalawan ini.
Saat panen Bupati Pelalawan H Zukri mengatakan “dalam rangka mewujudkan swasembada pangan” dalam Visi dan Misinya dan Wakil Bupati Pelalawan H Nasarudin SH MH, yakni menuju Pelalawan MAJU (Makmur, Adil, Jaya dan Unggul).
Tampak hadir mendampingi Bupati, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan H Tengku Nahar SP MSi, Camat Kuala Kampar Elrasyidy Albi, Kepala Desa se-Kecamatan Kuala Kampar dan para undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Pelalawan H Tengku Nahar SP MSi mengatakan bahwa, hingga saat ini penanaman padi di daerah yang dikenal dengan nama Pulau Penyalai, telah mencapai luasan 4.917 hektare.
Sedangkan luasan lahan tersebut, tersebar di lima desa kecamatan yang menjadi lumbung padi Kabupaten Pelalawan.
Bupati Pelalawan H Zukri mengatakan, Pemkab Pelalawan sangat komit untuk mendukung peningkatan pengembangan tanaman padi di Negeri Amanah ini, khususnya Kecamatan Kuala Kampar. Sehingga diharapkan petani maju, berkedaulatan dan mandiri secara pangan. Mewujudkan hal itu, pihaknya akan menyediakan sarana pendukung bagi petani Seperti alat pertanian yang modern (alsintan,red), irigasi yang baik serta adanya langkah-langkah untuk pengelolaan lebih maksimal, sehingga hasil panennya lebih meningkat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura (DKPTPH) Kabupaten Pelalawan Tengku Nahar SP. M.Si, mengungkap Kabupaten Pelalawan dengan memiliki luas 1.392.494 Ha yang terdiri dari 12 Kecamatan mempunyai lahan pertanian yang dapat menjaga ketahanan pangan atau swasembada pangan berupa lumbung padi berada di 8 kecamatan dengan luas persawahan 7.969 Ha.
“Kabupaten Pelalawan memiliki 5 jenis benih padi unggulan yaitu Jenis Cekau, Karya, Bono, Inpara, Mendol,“ demikian kata T. Nahar.
Benih padi jenis Cekau Pelalawan kata Nahar, varietas unggul lokal rawa pasang surut untuk deskripsinya dengan tinggi tanaman 150 cm, anakan produktif 14-17, umur 145 hari, rasa nasi pera dan potensi hasil 7,2 ton GKP yang tanda daftar varietas lokal No. 39/PVL/2011.
Benih Padi Jenis Karya PelalawanVarietas Unggul Lokal Rawa Pasang Surut untuk deskripsinya dengan tinggi tanaman 130 – 140 cm,Anakan Produktif Per Rumpun 9 – 14, umur 125 Hari, Rasa Nasi Pera, Potensi Hasil 5,2 Ton GKP, Tanda Daftar Varietas Lokal No.38/PVL/2011
Benih Padi jenis Bono Pelalawan Varietas Padi Genjah Pasang Surut Produksi Tinggi merupakan turunan dari Karya Pelalawan x Fatmawati untuk deskripsinya umur 106 Hari, tinggi 139 cm, anakan lebih kurang 12, bentuk gabah ramping, kerebahan tahan, tekstur nasi sedang, bobot 1000 biji 27,6 gram dengan jumlah biji 275 dan hasil 7,9 ton/Ha.
Benih Padi jenis Inpara Pelalawan Varietas Padi Pasang Surut Sangat Genjah Produksi Tinggi ( Aromatik ) merupakan turunan dari jenis Cekau 34 x Cisantana untuk deskripsinya umur 105 Hari, Tinggi 116 cm, Anakan lebih kurang 12, Bentuk gabah ramping, kerebahan tahan, tekstur Nasi Pera, Bobot 1000 biji 27,4 gram, jumlah biji 280 dan potensi hasil 8,2 Ton / Ha.
Benih Padi jenis Mendol Pelalawan Varietas Padi Pasang Surut Sangat Genjah merupakan turunan dari Karya Pelalawan x Fatmawati untuk deskripsinya umur 100 hari, Tinggi 129 cm, anakan 14 – 18 , bentuk gabah ramping, tekstur nasi sedang, bobot 1000 biji 25,4 gram, jumlah biji 264 dan potensi hasil 7,3 Ton / Ha.
Dari Lima jenis benih padi (Pemulia : Dr. Parlin H Sinaga, SP.MP dan Supartopo) tersebut tersebar di delapan Kecamatan yaitu Kecamatan Kuala Kampar, Kecamatan Pelalawan, Kecamatan Bunut, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kecamatan Bandar Petalangan, Kecamatan Kerumutan, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kecamtan Teluk Meranti yang nantinya dapat memajukan atau mensejahterakan para petani padi khususnya.
Dalam mensejahterkan masyarakat petani, Tengku Nahar SP. M.Si menambahkan selain petani padi juga kita sudah arahkan kepada masyarakat melalui Penyuluh Dinas DKPTPH Kabupaten Pelalawan untuk menanam sayur-sayuran, cabe dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang masih tersisa.
Tentunya dengan adanya lima benih padi unggulan lokal yang merupakan Inovasi Dinas DKPTPH Kabupaten Pelalawan ini dapat meningkatkan Kemakmuran dan mensejahterakan masyarakat petani padi dari IP100 ( sekali tanam dalam satu tahun) ke IP200 ( dua kali tanam dalam setahun) dengan hasil yang lebih maksimal. Harapan Tengku Nahar SP. M.Si
Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah ( Dirut BUMD ) Tuah Sekata Tengku Efri Syah Putra S.Sos bahwa Badan Usaha Milik Daerah ikut hadir dalam membangun pertumbuhan ekonomi dalam sektor tanaman pangan yakni petani padi yang ada di Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Kuala Kampar dengan memiliki kurang lebih pesawahan 5.000 Ha dengan menghasilkan 2 Ton/ Ha gabah sekali panen.
Dengan tumbuhnya ekonomi masyarakat petani padi tentu juga dapat menyumbang Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kabupaten Pelalawan di sektor pertanian petani padi yang selaras dengan Visi – Misi Bupati “ Pelalawan Maju 2026 “ salah satunya Pelalawan Makmur dan Pelalawan Sejahtera. Ungkapnya
Dalam menjaga kualitas Beras Penyalai, Direktur Utama BUMD T Efri Syah Putra S.Sos besar harapan terus tetap harus di tingkatkan sampai menjadi beras premium dan dengan kebersamaan antara Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dengan terus memberikan penyuluhan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) kepada para petani padi dapat berdaya saing yang ada di Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Kuala Kampar.
BUMD terus berinovasi dan membuat terobosan dalam sektor pemasaran Beras Penyalai untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan petani padi khususnya di Kecamatan Kuala Kampar dengan membuka Pasar Modern, Gerai Beras Penyalai dan lain sebagainya. Terangnya Dirut BUMD Tuah Sekata T Efri Syah Putra S.Sos. [adv]