Metroterkini.com - Dalam melayani masyarakat Kabupaten Pelalawan, H Zukri Misran meninjau sejumlah lini, dimana Zukri meninjau spot titik banjir Pangkalan Kerinci. Peninjauan spot banjir bersama rombongan pejabat itu mulai depan Bank Mega sampai ke simpang BTN Lama Pangkalan Kerinci Kota langganan banjir.
Bupati Pelalawan H Zukri mengatakan bahwa dirinya bersama rombongan tengah meninjau drainase yang ada di Pangkalan kerinci. Pasalnya, semua drainase yang ada di Jalan Lintas Timur Kota Pangkalan Kerinci ini akan dibongkar.
“Pembongkaran ini untuk mencari titik outlet sekaligus titik pembuangan,” kata H Zukri saat meninjau lokasi Senin (27/6/22).
Rombongan Bupati Zukri mengecek saluran drainase yang tergenang air sampai ke jalan Simpang BTN Lama. Didampingi Kasatpol PP Pelalawan Tengku Junaidi, Kadis PUPR Pelalawan Joko Sutiardi, Kadis DLH Eko Novitra dan rombongan lainnya.
"Temuan kami diseluruh drainase yang ada di Pangkalan Kerinci ini kan sudah terisi dengan tanah. Ini kita sudah mulai pengerjaannya, sekitar 300 meter, kiri-kanan Jalan dan akan kita lanjut terus sampai Simpang Kualo. Jadi tanah-tanah dibongkar, dibersihkan, seluruh drainase kita bersihkan," katanya.
Terkait drainase yang ditutup warga perumahan belakang Metro Swalayan dan banjir di depan Bank Mega, kata Zukri “itu merupakan salah satu spot banjir yang kerap terjadi di Pangkalan Kerinci”.
“Ini spot banjir salah satunya kan di sini dan efeknya sampai ke belakang. Kalau depan Bank Mega sampai ke BTN Lama. Kita harus mempersiapkan solusinya apakah offline atau lainnya. Kalau memungkinkan akan dibuatkan waduk, tapi harus mengumpulkan dulu para pemilik tanah. Dan spot-spot yang lain kan masih ada," bebernya.
Menurut Bupati, pada intinya di daerah ini kan hulu. Disaat hulu banjir, di hilir sana tak ada outletnya hingga tak ada penampung air. Buangannya tak ada, mentok semua. Tapi harus diselesaikan hulu terlebih dahulu sehingga minimal hulu-nya bisa menampung debit yang ada. Hingga bisa mengurangi banjirnya.
Karena kalau sampai hilir kan programnya perlu waktu dan perlu biaya. Karena kalau sampai hilir harus tuntas.
"Inikan kita bongkar semua dari nol. Artinya, hulu yang ada ini kita maksimalkan dulu jadi dia bisa menampung debit air. Kalau kedalaman drainase ini 1,5 m lebih dengan lebar 3 meter, sudah bisa menampung debit air,” katanya.
“Jadi drainase yang tengah dikerjakan Kementerian PUPR melalui BPJN ini sudah bisa menampung air jika hujan-hujan tidak terlalu panjang.
Sementara itu dulu solusinya sambil kita mempersiapkan buangannya," ulas H Zukri.
Diakui oleh Bupati yang juga Ketua PDIP Riau ini bahwa ada kendala di Jalan Lintas Timur ini karena jalan tersebut merupakan kewenangan nasional. Jadi kalau mau dibongkar pun harus mendapat izin dari nasional.
“Kemarin disepakati jika Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) akan membantu 300 meter dulu, selanjutnya nanti akan dibongkar,” katanya.
Sementara di lokasi itu, Kadis PUPR Pelalawan, Joko Sutiardi ST, menambahkan bahwa saat ini joint survey antara Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan Tim Satgas Banjir Pelalawan dilakukan penanganan cepat guna normalisasi drainase di Jalan Lintas Timur.
"Dan pekerjaan itu dibagi menjadi 2 pekerjaan utama, yakni penanganan oleh BPJN yaitu sisi depan Bank Mega sepanjang 300 m dimulai dari lampu merah ke arah Bank Mega, dan sisi depan Mandiri Swalayan sepanjang 200 m dimulai dari lampu merah ke arah Mandiri Swalayan," katanya.
Ditambahkannya, penanganan yang kedua dilakukan oleh tim satgas banjir Pelalawan yang akan melanjutkan di sisi Bank Mega dan Mandiri Swalayan sepanjang kurang lebih 5 Km, kanan-kiri jalan sampai di depan Grand Hotel.
Penanganannya dengan membuka setiap lobang kontrol yang emula lingkaran akan dibesarkan menjadi manhole persegi panjang ukuran 2x5m² yang rencananya akan dimulai minggu ini, dengan memakai alat dari BPJN dan alat dari Dinas PUPR Pelalawan.
Seperti diketahui karena diduga tidak taat akan janji pengembang perumahan saat mengurus IMB, sejumlah drainase ditutup sehingga gorong-gorong dekat Bank Mega tertutup, “gorong-gorong ditutup itulah yang membuat kami banjir,” kata warga Simpang Lago, Edi Suardi.
Warga berharap Bupati Pelalawan melalui Dinas PUPR agar menertibkan bangunan di sekitar Simpang Lagi dan sekitarnya. [adv]