Oknum Guru Ngaji Rudapaksa 4 Anak Bawah Umur

Selasa, 12 Juli 2022 | 21:42:42 WIB

Metroterkini.com - MS (31), guru ngaji di Magelang, Jawa Tengah, tega melecehkan dan merudapaksa muridnya. Setidaknya ada empat anak di bawah umur yang menjadi korban kebejatan tersangka. Satu di antaranya, yakni W (18) tengah mengandung anak MS yang saat ini memasuki 4 bulan.

Kasus ini terungkap setelah keluarga W membuat laporan ke polisi. Aksi bejat tersangka dilakukan sejak Desember 2021 sampai Mei 2022 di rumahnya, di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Melansir Tribun Jogja, Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Setyo Hermawan mengatakan, tersangka sudah mengajar mengaji sejak tiga tahun lalu. Ada sekira 90 anak yang mengaji di rumah tersangka. MS diketahui bekerja sebagai petani dan sudah memiliki istri dan anak.

"Setiap melakukan tindakan asusila terhadap muridnya, tersangka selalu memastikan istrinya tidak berada di rumah," katanya, Selasa (12/7/2022).

Diketahui, setiap hari Sabtu atau Minggu, istri tersangka selalu pulang ke rumah orangtuanya.

Modus tersangka untuk melancarkan aksi bejatnya yakni dengan membuat tugas piket kebersihan setelah mengaji.

Muridnya diminta untuk merapikan peralatan mengaji, mengepel, atau menyapu.

Kemudian, tersangka mengambil kesempatan tersebut untuk melecehkan dan merudapaksa korban.

"Di mana, tindakan pencabulan dan pemerkosaan dilakukan tidak dalam satu waktu terhadap semua korban, tetapi bertahap."

"Dua korban dilecehkan dan dua orang lagi disetubuhi, satu di antaranya hamil 4 bulan," ungkap Setyo.

Kepada korban W, modus yang dilakukan tersangka yakni mengaku bisa memperbaiki sifat yang tidak baik pada korban.

"Kemudian tersangka mengajak korban masuk ke kamarnya dan selanjutnya tersangka menyetubuhi korban di kamar tersebut."

"Setelah kejadian tersebut, tersangka kemabali menyetubuhi korban hingga tiga kali," paparnya.

Pengakuan Tersangka

Di hadapan polisi dan awak media, tersangka mengakui perbuatannya. Dia berdalih tidak bisa membendung hawa nafsunya, ditambah sang istri kadang kala menolak jika diminta untuk melayaninya.

"Saya punya nafsu, kadang istri enggak mau meladeni, jadi saya lampiaskan ke anak-anak itu," ujar MS.

Dia juga berdalih perbuatannya itu untuk memperbaiki akhlak anak didiknya.

"Contohnya, ada bapak atau ibunya memasrahkan anaknya (korban), 'tolong dibenerin akhlaknya (yang) kadang marai nesu (membuat marah)."

"Terus saya omongin (nasehati) tapi kok saya kebablasan nafsu," terangnya. [**]
 

Terkini