Metroterkini.com - Salah seorang oknum mantan polisi, diduga sebagai bandar sabu dan atau pengedar narkotika jenis sabu diwilayah Kecamatan Pasir Penyu hingga kini belum tertangkap.
Meski sudah menjadi target Satres Narkoba Polres Inhu tapi pecatan polisi akibat desersi itu masih aktif menjual barang haram tersebut.
Oknum mantan polisi berinisial BrT, yang pernah bertugas di Polres Inhu sudah menjadi Target Operasi (TO) Polres Inhu dalam beberapa bulan terakhir ini, ditengarai masih menjalankan bisnis serbuk kristal putih tersebut.
PS Kasubsi Penmas Polres Inhu Ipda Misran kepada media ini belum lama ini mengatakan kalau BrT sudah menjadi target mereka.
"Ya benar, dia (BrT) sudah menjadi target Satres Narkoba Polres Inhu," kata Misran.
Sebelumnya, hal senada juga disampaikan Kasat Narkoba Polres Inhu AKP Agik Vidata Ketaren dalam pesan singkat WhatsApp (WA).
Ketika ditanya seputar sepak terjang BrT yang diduga jadi bandar sabu di Airmolek, Kecamatan Pasir Penyu, Agik menjawab kalau Brt telah dia target.
"Si Brem itu memang sudah target kita. Kita masih terus mengupayakan pemberantasan peredaran gelap narkoba di Airmolek dan sekitarnya. Siapapun orangnya akan kami sikat," tegasnya.
Lain pihak, Direktur Narkoba Polda Riau Kombes Pol Yos Guntur Yudi ketika diinfokan melalui link berita tentang pemberitaan oknum mantan polisi berinisial BrT yang dikirim melalui pesan singkat WhatsApp, Yos Guntur mengatakan akan menindaklanjuti informasi tersebut.
"Terima kasih mas. Kami akan menindaklanjuti ke Kapolres Inhu. Terima kasih," kata dia.
Dari hasil investigasi dan informasi yang dirangkum media ini dilapangan, oknum BrT berdomisili di Kelurahan Sekar Mawar, Kecamatan Pasir Penyu.
Rumah cuople dua pintu diduga milik BrT itu, konon yang belum lama dia beli, diduga sebagai lokasi aktivitas jual beli narkoba.
Kata warga disana, saat malam takbiran lebaran idul fitri 1443 hijriah kemarin, rumah tersebut seperti pasar malam.
"Dimalam takbiran kemarin banyak orang datang keluar masuk pakai sepeda motor lalulalang dari malam sampai subuh. Apa urusannya jika bukan yang satu itu," kata warga waktu itu.
Hingga berita ini dimuat, BrT masih belum bisa dicari (ditemui) maupun untuk coba dihubungi lewat telepon. Selain tidak dapat nomor seluler BrT, mengetahui keberadaannya juga sulit. [wa]