Warganet Ragukan Proses Hukum Dugaan Korupsi Oksigen Medis di Rohul

Rabu, 10 November 2021 | 14:20:43 WIB
Ilustrasi

Metroterkini.com - Dugaan tindak pidana korupsi pengadaan oksigen medis tahun anggaran 2018-2019 bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah yang saat ini ditangani Kejaksaan Negeri Rokan Hulu (Rohul) menjadi sorotan pengguna media sosial.

Dari pantauan di media sosial Facebook, Rabu (10/11/2021) tampak salah satu pemilik akun Facebook @eman putra hapadeant yang memposting link berita media online katakabar.com berjudul Menanti Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Oksigen Medis RSUD Rohul mendapat tanggapan beragam dari kalangan warganet di kolom komentar.

Pengguna media sosial atau warganet meragukan proses penegakan hukum terkait dugaan korupsi oksigen medis RSUD yang saat ini tengah ditangani oleh Kejari Rohul.

" Saya pastikan aman-aman aja," tulis pemilik akun Facebook @Jaybara di kolom komentar.

Senada dengan Jaybara, pemilik akun Facebook Al Fajri juga berkomentar pesimis terkait pengungkapan kasus dugaan korupsi  pengadaan oksigen medis itu.

" Belum ada sejarah di Rohul ," tulis @Al Fajri.

Selain meragukan proses hukum yang saat ini ditangani oleh Kejari Rohul, warganet juga menyindir dengan menampilkan sejumlah meme.

Salah seorang warga Pasir Pengaraian yang namanya tidak mau dipublikasikan, saat dimintai tanggapan terkait penegekan proses hukum di Rokan Hulu, kepada metroterkini.com menuturkan meragukan penegakan hukum di Rohul.

Pernyataan itu bukan tanpa alasan, menurutnya sudah banyak kasus korupsi di Rohul mengendap begitu saja tanpa kepastian hukum yang diduga diselesaikan dengan cara transaksional.

" Yah, kalau saat ini banyak kritikan oleh pengguna media sosial kepada aparat penegak hukum, itu merupakan sebuah warning lunturnya kepercayaan masyarakat ," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, hal demikian merupakan dampak dari menjamurnya stigma negatif di tengah masyarakat bahwa penanganan perkara kasus korupsi  merupakan hal yang lumrah jika dibandingkan dengan perkara ringan seperti kasus pencuri beberapa tandan buah sawit.

"Kalau kasus korupsi penanganan perkaranya sampai bertahun-tahun, tapi kalau kasus pencuri receh akan cepat diproses bahkan beritanya sampai beberapa kali episode ," ucapnya dengan nada kesal.[man]

Terkini