Orang RI Peringkat ke-7 Tertinggi Dunia soal Beli Pulsa

Rabu, 02 Juni 2021 | 22:08:08 WIB

Metroterkini.com - Penggunaan layanan operator seluler (opsel) jenis kartu prabayar di Indonesia, dilaporkan tertinggi di antara 7 negara lain di dunia.

Laporan itu diungkap berdasarkan survei Global Prepaid Index (GPI). Survei dilakukan untuk mengetahui bagaimana sikap pengguna opsel terhadap layanan prabayar, seperti telepon seluler prabayar dan tagihan utilitas prabayar.

Lebih lanjut diungkap 93 persen orang Indonesia yang disurvei telah menggunakan beberapa aspek pasar prabayar, dengan persentase tertinggi di antara tujuh negara yang disurvei.

Lewat laporan tersebut, terungkap jika orang Indonesia paling memiliki rasa tanggung jawab dalam membantu teman dan keluarganya dibandingkan dengan negara lain. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa responden Indonesia dinilai memperhatikan perencanaan finansial dan optimis dengan kehidupan perekonomiannya.

"Penelitian tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan ekonomi prabayar karena pilihan, bukan karena kebutuhan, dan pasar prabayar memikat banyak orang dari semua tingkat pendapatan mereka," ujar Mark Roden, Founder & Chief Executive melalui keterangan tertulis, Rabu (2/6).

Lebih lanjut ia menuturkan, opsel dengan layanan prabayar dinilai memberikan fleksibilitas, transparansi yang lebih baik, serta kontrol keuangan yang lebih baik.

Di samping itu menilai Mark menilai ketidakpastian terkait aturan serta tantangan yang dihadapi pasca Covid-19 ke depannya, pulsa seluler dan konektivitas digital akan menjadi bagian penting dan dibutuhkan.

Menurut Global System for Mobile Communications Association (GSMA), dari total 350 juta pasar telepon seluler di Indonesia, 97 persen atau sekitar 340 juta koneksi seluler dibayar di muka.

Selain itu, kata dia, terdapat kebutuhan yang tinggi dari masyarakat Indonesia untuk memiliki pulsa telepon agar terhubung dengan keluarganya di seluruh dunia. Berikut ini beberapa temuan utama dalam laporan dari responden di Indonesia:

Lebih lanjut dijelaskan popularitas layanan prabayar mengungguli layanan seluler, lebih dari setengah responden menyatakan bahwa mereka menggunakan produk prabayar lainnya.

Produk itu disebut seperti tagihan utilitas prabayar, kartu hadiah, atau kartu debit prabayar.

Mark menuturkan orang Indonesia suka menggunakan aplikasi perpesanan instan jenis WhatsApp untuk saling berkomunikasi. Sebanyak 89 persen menyatakan bahwa WhatsApp merupakan media yang mereka pilih.
Kemudian, diikuti oleh Facebook dengan persentase 44 persen dan Instagram sebanyak 41 persen.

Selain itu, lebih dari 70 persen orang Indonesia menyatakan tertarik dengan SuperApp, di mana 64 persen di antaranya menyatakan bahwapengiriman pulsa melalui aplikasi adalah cara yang dinilai lebih disukai saat ini.

Saling mengirim pulsa makin populer
Tiga perempat 74 persen orang Indonesia menyatakan bahwa mereka pernah mengirim atau menerima pulsa kepada dan atau dari keluarga maupun teman.

Kegiatan saling transfer pulsa antar keluarga dinilai sangat tinggi, dengan persentase 88 persen menyatakan bahwa mereka sudah pernah mengirimkan pulsa ke anggota keluarga dan 88 persen menjawab bahwa mereka pernah menerima hal yang sama.

Lebih lanjut dijelaskan ada sekitar 81 persen kegiatan transfer pulsa yang terjadi antara teman dan keluarga.

Di samping itu, ia menjelaskan kepercayaan konsumen di Indonesia berada pada peringkat 64,1, jauh di atas rata-rata global yang hanya sebesar 55,1.

Tiga perempat responden menyatakan optimis terhadap perekonomian, sementara 69 persen menyatakan sentimen positif tentang ketenagakerjaan dan 70% terkait pendapatan keluarga.

Sebanyak 4 dari 5 masyarakat atau 78 persen responden merasa pemerintah telah melakukan semua usaha yang dapat dilakukan dalam menangani krisis Covid-19. [**]

Terkini