Metroterkini.com - Kelompok ISIS mengklaim bahwa pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan 11 orang anggota etnis Hazara yang menganut Islam Syiah di Provinsi Balochistan, Pakistan.
Para korban yang bekerja sebagai penambang itu diculik oleh kelompok militan ISIS dan kemudian dibunuh di sebuah lokasi dekat tambang batu bara pada hari Sabtu (02/01).
Mereka yang menjadi korban adalah anggota etnis Hazara, yang berulang kali menjadi sasaran serangan kelompok ekstrem, karena mereka adalah pengikut Islam Syiah.
Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, mengecam serangan tersebut dan menyebutnya sebagai "tindakan terorisme yang tidak manusiawi".
"Kami harap kami mati"- Kisah pasutri yang selamat dari bom bunuh diri ISIS pada hari pernikahan
Kecemasan 'tak berujung' bagi etnis Hazara di Cisarua
Serangan itu terjadi pada Sabtu malam di dekat kota Mach, yang terletak tidak jauh dari ibu kota provinsi, Quetta, dan dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Balochistan adalah wilayah terbesar dan termiskin di Pakistan.
Anggota militan bersenjata menculik para penambang dari kediaman bersama mereka dan membawa mereka ke wilayah pegunungan terdekat.
Enam dari para penambang sudah meninggal dunia ketika ditemukan, dan lima yang terluka parah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, kata seorang pejabat setempat seperti dikutip oleh surat kabar Dawn.
Sebuah video dari tempat kejadian menunjukkan tubuh para korban berserakan di lantai sebuah pondok kecil dan tangan-tangan mereka tampak diikat, lapor wartawan BBC Secunder Kermani.
Dalam upaya menuntut keadilan, sejumlah pengunjuk rasa meletakkan jenazah para korban di sebuah jalan raya dan memblokir lalu lintas.
Sementara itu, para pejabat telah berjanji untuk menangkap pihak yang bertanggung jawab.
Anggota komunitas Hazara yang menganut Islam Syiah, acapkali menjadi sasaran kelompok ekstrem dari mayoritas Muslim Sunni Pakistan.
Para petugas penyelamat memindahkan jenazah korban di kota Mach yang terletak di pinggiran Quetta. [BBC]