Dokter Kulit Tidak Sarankan Masker dari Buah

Sabtu, 12 September 2020 | 00:06:45 WIB

Metroterkini.com - Penggunaan masker jadi salah satu cara mudah merawat kulit wajah. Dari semua jenis yang ada, masker bahan alami buatan sendiri di rumah menjadi salah satu pilihan. 

Tapi siapa sangka, meski kaya vitamin Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin I Gusti Ayu Agung Elis Indira, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV tidak merekomendasikan buah dijadikan sebagai masker. Ini karena sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi kulit wajah yang berbeda.

"Buah yang baik untuk tubuh itu mengandung nutrisi, kalau dimakan secara oral (dikonsumsi dari mulut)). Tapi kalau dibuat masker, kulit kita itu berbeda dengan saluran pencernaan," ujar dr. Gusti Ayu dalam diskusi Live IG Perdoski, Jumat (11/9/2020).

Menurut dr. Gusti Ayu dibandingkan untuk masker wajah, nutrisi pada buah lebih maksimal tercerna lewat pencernaan. Tapi jika dibuat masker kadar toleransi kulit berbeda dengan pencernaan, jika kulit sensitif ia bisa tidak tahan dan menimbulkan reaksi alergi.

"Belum tentu kulit kita bisa toleran terhadap asam dari buah, sehingga bisa menimbulkan iritasi, menyebabkan radang kulit, kontak iritasi karena asam yang ada di buah, karena konsentrasinya nggak jelas," terangnya.

Berbeda dengan masker wajah yang sudah ada di pasaran terjamin keamanannya dengan nomor registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk tersebut sudah jelas kadar vitamin dan tingkat keasamannya sehingga bisa diterima kulit.

"Kalau vitamin C kan jelas konsentrasinya berapa, di buah itu murni langsung ditempel kita nggak tahu konsentrasinya," tutupnya.

Di sisi lain buah yang tinggi kandungan vitamin C memang bermanfaat untuk penyembuhan luka. Nah, uniknya di beberapa klinik kecantikkan injeksi atau suntikan vitamin C diberikan sebelum pasien menjalani operasi pembedahan, seperti laser dan sebagainya. [***]
 

Terkini