Metroterkini.com - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis Kaderismanto-Sri Barat menghadiri deklarasi "Kualisi Rakyat" di gedung Cik Puan, Kota Bengkalis, Senin (24/8/20).
Kehadiran pasangan yang diusung PDIP dan PKB itu, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat yang datang dari 11 kecamatan di Kabupaten Bengkalis.
Ribuan massa ini berbaur dengan kader partai pengusung yang memakai baju kebesaran partai masing-masing.
Dalam pidato politiknya, Kaderismanto-Iyet Bustami yang mengusung jargor 'MEWAH' (Maju ekonomi warganya aman dan harmonis), memaparkan 4 program dari sekian banyak program yang menyentuh masyarakat kelas bawah.
Pertama, membangun pusat data atau aplikasi data kependudukan (berapa jumlah jiwa dalam satu keluarga dan profesinya). Data ini diinput oleh rukun warga (RW), dan langsung dipantau oleh bupati. Menurut Kaderismanto yang akrab disapa Kade itu, dengan adanya aplikasi ini, pihaknya muda memantau perkembangan ekonomi rakyatnya.
Kedua, insentif kesehatan untuk masyarakat kurang mampu. Menurutnya, hadirnya BPJS kesehatan dan Jamkesda ada plus minusnya. Untuk menutupi minus yang selama ini terjadi, pihaknya akan meluncurkan insentif kesehatan agar masyarakat kurang mampu tidak lagi takut berobat ke rumah sakit karena ketiadaan biaya.
Ketiga, menyelesaikan sengkarut pendidikan yang sampai saat ini masih belum tuntas. Salah satunya dengan bantuan peralatan pendidikan untuk pelajar SD dan SMP yang setiap tahun ajaran baru memberatkan masyarakat kurang mampu. Sedangkan bantuan peralatan sekolah untuk pelajar SMA sederajat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi.
Keempat, meningkatkan pendapatan asli daerah yang selama ini berkutat dikisaran Rp 230-250 miliar. Hal ini terjadi karena banyak potensi PAD yang belum digarap maksimal dan ada potensi PAD yang belum digali.
Selaku anggota dewan, pihak sudah berulang kali menyampaikan persoalan diatas ke pemerintah, namun tidak dijalankan. Untuk itu, Kade yang sangat paham kondisi masyarakat Bengkalis meluncurkan berbagai program yang menyentuh masyarakat kelas bawah.
Selain itu, Kaderismanto yang politisi tulen dan Sri Barat alias Iyet Bustami yang seniman, itu juga akan meluncurkan program rumah layak huni bagi masyarakat yang tidak miliki tanah.
"Sebelumnya, Peraturan Bupati untuk rumah layak huni (RLH) hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu yang memiliki tanah, tapi kami punya program yang tidak memiliki tanah juga dapat bantuan rumah layak huni," tegas Kade yang disambut meriah oleh ribuan massa.
Polanya, pemerintah bekerjasama dengan pemilik tanah dalam membangun RLH untuk masyarakat kurang mampu. Dimana, rumahnya dibangun pemerintah, sedangkan tanah dikredit melalui bank oleh masyarakat penerima bantuan RLH. "Selama ini mereka menyewa Rp 300-500 ribu sebulan. Jadi anggap saja mereka sementara menyewah, setelah lunas tanah kan milik mereka," pungkas Kade.
Sedangkan sang calon Wakil Bupati Iyet Bustami programnya tak jauh dari kehidupannya sebagai seniman. Dari pandangan seorang Iyet, memelihara dan mengembangkan seni dan budaya Melayu harus dimulai dari rumah dengan melibatkan ibu rumahtangga. Untuk itu, peran kaum ibu sangat penting dalam menggugah minat anak-anaknya untuk mencintai seni dan budaya Melayu.
"Silahkan, anak-anaknya main game, tapi dengan bimbingan sang ibu, si anak akan menviralkan seni dan budaya Melayu melalui gadget.
Melalui seni dan budaya, Iyet bermimpi mengambilkan citra Kota Terubuk julukan Kota Bengkalis sebagai kota seni dan budaya di Bumi Melayu. "Tak Melayu hilang di bumi," ujarnya mengutip semangat orang-orang Melayu dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Melayu. [rudi].