14 Negara Resmi Resesi, 13 Negara Ini Dipastikan Nyusul

Rabu, 19 Agustus 2020 | 14:23:05 WIB

Metroterkini.com - Pandemi Corona berhasil membuat ekonomi banyak negara resmi resesi. Hingga saat ini tercatat ada 14 negara yang resmi resesi. Seluruh negara tersebut baik negara maju maupun berkembang.

Angka 14 negara pun akan bertambah seiring ada 13 negara lagi yang dipastikan ekonominya akan resesi. Sebanyak 13 negara yang dipastikan menyusul resesi adalah Lebanon, Ukraina, Slovakia, Portugal, Republik Ceska, Tunisia, Austria, Belgia, Finlandia, Latvia, Lithuania, Meksiko, Belanda.

Sebelumnya tercatat ada 14 negara yang resmi resesi, yaitu Amerika Serikat (AS), Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Polandia, Jerman, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Jepang.

Resesi adalah situasi yang terjadi ketika produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama dua kuartal berturut-turut. Jika dalam kuartal berikutnya ekonomi tetap negatif, maka resesi berlanjut. Sebuah negara berhasil keluar dari resesi ketika ekonominya sudah bisa tumbuh positif lagi.

Mengutip CNBCIndonesia, Rabu (19/8/2020), berikut daftar 14 negara yang diprediksi resesi:

1. Lebanon
Pertumbuhan ekonomi Lebanon pada kuartal II-2020 mengalami kontraksi minus 5,0%, sedangkan pada kuartal I-2020 mengalami kontraksi minus 4,0%. Dengan begitu, Lebanon mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.

2. Ukraina
Perekonomian Ukraina mengalami pertumbuhan minus 11,4% pada kuartal II-2020. Hal ini menandakan ekonomi Ukraina berada di zona negatif dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal I-2020 mengalami kontraksi minus 1,3%.

3. Slovakia
Pertumbuhan ekonomi Slovakia juga mengalami kontraksi minus 12,1% di kuartal II-2020. Sementara pada kuartal I-2020, ekonomi negara ini kontraksi minus 3,7%. Dengan begitu, Slowakia mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.

4. Portugal
Perekonomian negeri kelahiran Cristiano Ronaldo ini terkontraksi minus 16,3% pada kuartal II-2020, dengan begitu perekonomian Portugal mengalami kontraksi dua kuartal secara berturut-turut setelah pada kuartal I-2020 minus 2,3%.

5. Republik Ceska
Sementara perekonomian Republik Ceska terkontraksi minus 10,7% pada kuartal II-2020, kontraksi ini lebih dalam dibandingkan kuartal I-2020 yang minus 2,0%. Dengan begitu, Republik Ceska dua kali kontraksi berturut-turut.

6. Tunisia
Perekonomian Tunisia pada kuartal II-2020 tercatat minus 21,6% atau sangat dalam dibandingkan dengan realisasi kuartal sebelumnya yang berada di level minus 1,7%. Dengan begitu, Tunisia mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut di tahun 2020.

7. Austria
Perekonomian Austria juga mengalami kontraksi dalam pada kuartal II-2020, yaitu berada di level minus 12,8% atau lebih dalam dibandingkan kuartal I yang minus 2,8%. Dengan begitu, Austria mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut di tahun 2020.

8. Belgia
Pertumbuhan ekonomi Belgia pada kuartal I-2020 minus 2,8%, sementara pada kuartal II tahun ini lebih dalam kontraksinya yaitu minus 14,5%. Dengan begitu, Belgia mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut di tahun 2020.

9. Finlandia
Pertumbuhan ekonomi Finlandia pada kuartal II-2020 mengalami kontraksi lebih dalam lagi, yaitu minus 4,9% dibandingkan dengan kuartal I tahun ini yang berada di level minus 1,1%. Dengan begitu, Finlandia mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut di tahun 2020.

10. Latvia
Pertumbuhan ekonomi Latvia juga mengalami kontraksi minus 9,8% di kuartal II-2020. Sementara pada kuartal I-2020, ekonomi negara ini kontraksi minus 1,5%. Dengan begitu, Latvia mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.

11. Lithuania
Perekonomian Lithuania juga mengalami kontraksi minus 3,8% di kuartal II-2020. Sementara pada kuartal I-2020, ekonomi negara ini kontraksi minus 2,4%. Dengan begitu, Lithuania mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.

12. Meksiko
Negara berkembang Meksiko tercatat perekonomiannya terkontraksi dua kuartal secara berturut-turut. Di mana pada kuartal I-2020 minus 1,4% dan pada kuartal II tahun ini minus 18,9%.

13. Belanda
Pertumbuhan ekonomi negeri kincir angin ini juga terkontraksi dua kuartal berturut-turut di tahun 2020, yaitu pada kuartal I-2020 minus 0,2% dan pada kuartal II minus 9,3%.

Berikut ini daftar lengkap 14 negara yang terjun ke jurang resesi.

1. Amerika Serikat

Perekonomian negeri Paman Sam tercatat mengalami kontraksi hingga minus 32,9% pada periode April - Juni. Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%.

Hal ini berdasarkan laporan dari Departemen Perdagangan AS yang baru dirilis 30 Juli lalu. Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah.

Meski begitu di basis tahunan (YoY), ekonomi AS di kuartal II -9,5%. Di kuartal I, ekonomi AS masih positif 0,3%.

2. Prancis

Prancis resmi resesi setelah ekonomi di kuartal II tercatat -19% (YoY). Sebelumnya ekonomi Prancis sudah menyusut menjadi minus 5,7% di kuartal I.

Bila dibandingkan secara kuartalan, ekonomi kuartal II minus 13,8%, sedangkan kuartal I minus 5,9%. Dalam basis ini kontraksi sudah terlihat sejak kuartal akhir 2019, di mana ekonomi -0,2%.

3. Italia

Negara yang melakukan lockdown secara total ini ekonominya melambat dua kuartal secara berturut-turut. Di kuartal II ekonomi negeri Pizza minus 17,3% (YoY), sementara di kuartal I ekonomi -5,5%.

Secara perbandingan kuartalan ekonomi Italia sudah minus 12,4% di kuartal II dan minus 5,4 di kuartal I. Padahal, pada kuartal akhir 2019, ekonomi juga sudah minus 0,2%.

4. Spanyol

Senasib dengan Italia, ekonomi Spanyol juga terjun ke jurang resesi. Secara kuartal, ekonomi negeri matador ini minus 18,5% di kuartal II. Sebelumnya ekonomi mereka sudah minus 5,2% di kuartal I.

5. Inggris

Kantor Statistik Nasional Inggris menyebutkan dalam basis tahunan (YoY), ekonomi berkontraksi atau minus 21,7% di kuartal II. Hal ini jadi catatan pertumbuhan terburuk sejak 2009 di Inggris.

Sebelumnya di basis yang sama pada kuartal I 2020, ekonomi mengalami minus 1,7%. Sedangkan dalam basis kuartalan ekonomi juga minus 20,4%, sementara di kuartal I minus 2,2%.

6. Polandia

Polandia mengalami resesi teknikal. Kejadian ini menjadi yang pertama sejak akhir era komunis. Lebih dari tiga dekade lalu.

Menurut data yang diterbitkan kantor Statistik Polandia, aturan lockdown menjadi penyebab Polandia mengalami resesi teknikal.

Perekonomian Polandia menyusut 8,9% di kuartal II 2020 dalam basis kuartalan. Sebelumnya di kuartal I 2020, ekonomi minus 0,4%.

Di basis tahunan (YoY) ekonomi Polandia di kuartal II 20202 minus 8,2%, padahal sebelumnya ekonomi tumbuh 2% di kuartal I 2020.

7. Jerman

Jerman mengalami kontraksi atau minus 2% secara tahunan pada kuartal I tahun ini. Kontraksi berlanjut di kuartal II, di mana ekonomi minus 10,1%.

Ini merupakan kontraksi paling dalam yang dialami Jerman sejak pencatatan ekonomi secara kuartalan yang dimulai pada 1970 silam.

8. Korea Selatan

Korea Selatan masuk jurang resesi setelah Bank Sentral Korea (BOK) menyebut ekonomi negatif kembali di kuartal II 2020. Di mana tercatat ekonomi minus 3,3%. Sebelumnya di kuartal-I, ekonomi sudah minus 1,3%.

Ekspor barang dan jasa di mana ekonomi yang tumpuan negeri Ginseng anjlok 16,6%, terburuk sejak kuartal terakhir 1963.

Dalam basis tahunan (YoY), ekonomi negara ini di kuartal-II minus 2,9% dari periode yang sama tahun lalu. Tapi, di kuartal-I lalu, ekonomi tumbuh 1,4%.

9. Hong Kong

Ekonomi Hong Kong di kuartal II minus 9%. Di basis kuartalan, ekonomi minus 0,1% di kuartal II-2020 ini.

Ini adalah kontraksi empat kuartal berturut-turut untuk negara tersebut. Aktivitas ekonomi sudah menyusut sejak pertengahan 2019, saat protes besar-besaran massa anti-China terjadi selama berbulan-bulan.

10. Malaysia

Malaysia juga mengalami resesi teknikal. Dikutip dari Trading Economics, ekonomi negeri Jiran tercatat minus 6,5% pada kuartal kedua 2020. Di kuartal I, ekonomi sebelumnya sudah minus 2%.

Permintaan eksternal masih berkontribusi negatif ke PDB Malaysia. Ekspor dan impor turun tajam. Di sisi lain jasa produksi, sektor jasa dan manufaktur mengalami kontraksi. Pertambangan dan konstruksi juga turun.

11. Singapura

Secara basis kuartalan, ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar minus 42,9% pada kuartal II 2020. Secara tahunan (YoY), ekonomi menyusut 13,2% pada kuartal II.

Singapura merevisi perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk 2020 menjadi kontraksi antara minus 5% sampai 7%.

12. Filipina

Ekonomi Filipina masuk jurang resesi pertama dalam 29 tahun terakhir. Secara tahunan, PDB Filipina -16,6% di kuartal II 2020. Sebelumnya di kuartal I 2020, secara tahunan ekonomi juga sudah minus 0,7%.

Secara kuartalan (QtQ), ekonomi Filipina di April hingga Juni juga -15,2%. Di kuartal I lalu dalam basis yang sama, ekonominya juga minus 5,1%.

13. Thailand

Ekonomi Thailand menunjukkan penurunan yang luar biasa sepanjang kuartal II-2020. Pandemi Corona menghantam keras sektor pariwisata, ekspor, dan aktivitas ekonomi dalam negeri.

Pada kuartal II-2020, ekonomi Thailand tercatat minus 12,2% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Pemerintah Thailand memprediksi ekonomi negaranya di tahun ini bakal minus 7,3-7,8%. Lebih parah dari proyeksi sebelumnya yaitu minus 5-6%.

14. Jepang

Perekonomian Jepang juga tak lepas dari resesi. Ekonomi negara ini sudah menyusut 27,8% di kuartal I 2020 secara tahunan.

Pada kuartal II-2020, ekonomi Jepang terkontraksi hingga minus 7,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jauh lebih dalam ketimbang kontraksi pada kuartal sebelumnya yaitu -0,62%.

Sedangkan secara kuartalan yang disetahunkan (annualized), ekonomi Jepang menyusut -27,8%. Ini menjadi kontraksi paling dalam sepanjang sejarah modern Jepang.

Ekonomi Negeri Sakura sudah berada di teritori negatif sejak kuartal IV-2019. Jadi Jepang bukan hanya resesi, tetapi tenggelam dalam resesi. [***]
 

Terkini