Metroterkini.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan Prabowo Subianto akan kembali dikukuhkan menjadi pemimpin partai tersebut.
Pengukuhan Prabowo akan dilakukan saat Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) yang rencananya bakal digelar 8 Agustus mendatang.
Muzani merinci selama kongres akan dilakukan sejumlah kegiatan di antaranya membahas pertanggungjawaban DPP yang akan disampaikan langsung Prabowo.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan pandangan dari DPD sekaligus penetapan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina (KDP) Partai Gerindra.
"Hal ini merupakan sebuah lanjutan dari keputusan Rapimnas yang meminta kesediaan Prabowo untuk melanjutkan kepemimpinannya di Partai Gerindra, baik sebagai KDP dan Ketua Umum," kata Muzani melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (6/8) malam.
Muzani mengatakan pengukuhan kembali Prabowo sebagai ketua umum adalah demi menjaga persatuan partai dan membesarkan nama parpol tersebut.
"Karena itu kita harus bersatu di belakang Prabowo Subianto, berkomitmen membesarkan partai yang kita cintai ini, agar menjadi partai yang solid, kuat dan lebih besar dari sekarang ini," kata dia.
Muzani menerangkan bahwa merujuk pada AD/ART Partai, kongres memang tak bisa lagi ditunda lantaran sesuai aturan memang harus digelar 2020. Itu, sambungnya, mau tidak mau kongres tetap digelar meski tengah terjadi pandemi.
"Dari sisi waktu, tahun 2020 itu berarti telah berakhirnya masa mandat yang diberikan oleh Kongres Luar Biasa lima tahun yang lalu," papar Muzani.
Lebih lanjut, Muzani juga mengatakan KLB yang digelar Sabtu akhir pekan ini akan tetap mengikuti berbagai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Dia pun memastikan kongres tak akan digelar seperti biasa yang seharusnya dihadiri oleh ribuan kader Partai dari berbagai daerah. Kongres ini akan digelar baik secara virtual maupun fisik.
Mereka yang hadir secara virtual merupakan para pengurus DPC seluruh Indonesia dan sebagian pengurus pusat. Sedangkan mereka yang hadir secara fisik adalah pengurus DPD yang mendapatkan mandat dari DPC di provinsinya.
Para pengurus DPD, DPP dan Dewan Pembina yang merupakan peserta kongres, semuanya harus menjalani tes usap (swab) risiko infeksi virus corona. Selanjutnya, para peserta kongres harus mengenakan masker dan sarung tangan serta rutin mencuci tangan. [***]