Corona di Beijing Sangat Parah, WHO Ingatkan Dunia

Selasa, 16 Juni 2020 | 21:36:30 WIB

Metroterkini.com - Kasus-kasus baru infeksi virus Corona terus dilaporkan di Beijing, China usai munculnya cluster baru dari sebuah pasar yang memicu tes Corona massal dan lockdown (penguncian) di sejumlah wilayah Beijing.

Seorang pejabat kota Beijing mengatakan bahwa situasi wabah Corona di ibu kota China itu "sangat parah" dengan kemunculan kasus-kasus baru ini.

Pada Selasa (16/6) ini dilaporkan 27 kasus baru Corona tercatat di Beijing, sehingga kini total 106 orang telah dinyatakan positif COVID-19 di Beijing dalam lima hari terakhir.

Otoritas Beijing pun telah menerapkan lockdown di hampir 30 kawasan di Beijing dan melakukan tes Corona terhadap ratusan ribu orang.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (16/6/2020):

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa lebih dari 100 kasus virus Corona (COVID-19) resmi tercatat dalam cluster penularan baru di Beijing, China. WHO pun memperingatkan negara-negara untuk tetap waspada untuk kemunculan kembali virus Corona.

Seperti dilansir AFP, Selasa (16/6/2020), WHO menyatakan sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan dalam cluster penularan Corona terbaru di ibu kota China itu. Namun, sebut WHO, melihat pada luas dan konektivitas wilayah Beijing, kemunculan cluster baru ini patut memicu kekhawatiran serius.

"Bahkan di negara-negara yang telah menunjukkan kemampuan untuk menekan penularan, negara-negara itu harus tetap waspada pada kemungkinan kemunculan kembali," ujar Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers virtual.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memperingatkan warganya untuk tidak menyalahkan pemerintah jika mereka terinfeksi virus Corona (COVID-19) karena menolak untuk mematuhi pembatasan yang diberlakukan pemerintah.

Seperti dilansir DPA dan The Star, Selasa (16/6/2020), peringatan itu disampaikan Duterte dalam pidato terbaru yang disiarkan televisi setempat pada Senin (15/6) malam waktu setempat. Otoritas Filipina melonggarkan sejumlah pembatasan demi menghidupkan kembali perekonomian yang terhenti akibat pandemi Corona.

Dalam pidatonya, Duterte mengingatkan warga Filipina untuk menahan diri tidak melakukan perjalanan yang tidak penting, tetap mematuhi aturan social distancing dan selalu memakai masker jika pergi keluar.

"Kita secara bertahap melonggarkan pembatasan-pembatasan untuk memberi jalan bagi keberlangsungan ekonomi sebagai individu dan sebagai sebuah negara ... tapi itu tidak berarti bahwa kita melupakan standar kesehatan minimum kita," ucap Duterte.

Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, terlihat asyik makan roti di sebuah kedai lokal. Dia menikmati roti tempayan atau roti naan di sebuah kedai di Pekan.

Seperti dilansir dari The Star, Senin (15/6/2020) Raja yang terkenal karena kesederhanaannya ini, mampir di sebuah kedai saat dalam perjalanan ke Kompleks Asnaf Agama Islam dan Melayu Pahang (MUIP) di Asnaf Complex di Sungai Soi.

Dalam tiga foto sang Raja, dia tampak mengenakan baju hijau dan celana hitam, sedang asyik menikmati waktunya sendirian sambil makan. Foto-foto itu diunggah di akun resmi Facebook dan Instagram Istana Negara (@istana_negara) pada Senin (15/6) sore.

Gaya santai sang Raja mendapat reaksi positif dari para pengguna media sosial. Mereka memuji Raja atas keramahan dan kesederhanaannya.

Otoritas China menetapkan penerapan darurat militer di kota Baoding, Provinsi Hebei, setelah muncul cluster penularan baru virus Corona (COVID-19) di pasar Xinfadi yang ada di Beijing. Penetapan darurat militer dilakukan mengingat intensnya pergerakan barang dan orang antara Baoding dan Beijing.

Seperti dilansir Business Standard, Selasa (16/6/2020), cluster penularan baru di pasar Xinfadi di Beijing terungkap setelah otoritas setempat menemukan 46 kasus tanpa gejala (asymptomatic) terkait pasar grosir itu, pekan lalu. Pada Sabtu (13/6) waktu setempat, otoritas setempat menutup pasar itu.

Tes Corona secara massal juga digelar terhadap orang-orang yang bekerja atau pernah mengunjungi pasar Xinfadi sejak 30 Mei.

"Pusat respons epidemi mengumumkan deklarasi darurat militer dan peluncuran mekanisme masa perang untuk mencegah penyebaran epidemi di Baoding," demikian pernyataan otoritas setempat pada Senin (15/6) waktu setempat.

Kasus-kasus baru infeksi virus Corona terus dilaporkan di Beijing, China usai munculnya cluster baru dari sebuah pasar yang memicu tes Corona massal dan lockdown (penguncian) di sejumlah wilayah Beijing.

Seorang pejabat kota Beijing mengatakan bahwa situasi wabah Corona di ibu kota China itu "sangat parah" dengan kemunculan kasus-kasus baru ini.

Pada Selasa (16/6) ini dilaporkan 27 kasus baru Corona tercatat di Beijing, sehingga kini total 106 orang telah dinyatakan positif COVID-19 di Beijing dalam lima hari terakhir.

Otoritas Beijing pun telah menerapkan lockdown di hampir 30 kawasan di Beijing dan melakukan tes Corona terhadap ratusan ribu orang.

"Situasi epidemi di ibukota sangat parah," kata juru bicara kota Beijing, Xu Hejian pada konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (16/6/2020). [***]
 

Terkini