Metroterkini.com - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dirkrimsus Polda Riau dan dokter hewan melakukan otopsi terhadap gajah mati yang ditemukan warga di Kelurahan Simpang Kelayang, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu, Riau, Kamis 16 April 2020.
Kabid BBKSDA Riau Wilayah I, Andri Hansen kepada awak media menyatakan, tim tiba di Kabupaten Inhu sejak Rabu 15 April 2020 kemarin dan sejak pagi melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti hewan berbobot lebih dari 3 ton tersebut.
Namun, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab gajah tersebut mati. Sebab, tim harus mengambil sampel organ tubuh bagian dalam gajah tersebut. Selain itu, pihak Dirkrimsus Polda Riau juga telah melakukan olah TKP.
"Sampai saat ini kita masih menunggu hasil olah TKP dari Dirkrimsus Polda Riau. Hasilnya bagaimana kita belum bisa pastikan," kata dia.
Dikatakannya, kematian gajah liar itu murni pembantaian yang dilakukan oleh pemburu untuk mengambil gadingnya.
"Soal penyelidikan kasus kematian gajah ini merupakan kewenangan Polda Riau," ujarnya.
Andri menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil necropsy dari tim kesehatan. Karena pada bagian kepala gajah tersebut terdapat luka robek besar bekas sayatan pisau besar. Sebab, kulit kepala bagian depan gajah malang itu sudah tidak ada lagi.
"Soal luka tersebut kewenangan tim dokter untuk menjelaskannya," kata Andri.
Disebutkannya, tim otopsi dipimpim Drh Danang S Bagyo, dari BBKSDA Riau didampingi personel Dirkrimsus Polda Riau dan Kapolsek Kelayang AKP Rinaldi Parlindungan beserta anggota. Usai di otopsi bangkai gajah malang itu langsung di kuburkan.
Sebelumnya, warga Kelurahan Simpang Kelayang dihebohkan atas penemuan seekor gajah jantan mati mengenaskan diareal perkebunan milik warga, Rabu 15 April 2020 siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat ditemukan, kondisi bangkai gajah pada bagian kepala sudah terkelupas kulitnya dan belalainya sudah tidak ada lagi. Namun, kedua gading berukuran satu meter masih utuh.
Konon, hewan dilindungi itu sudah lebih dari dua pekan berada diwilayah Kecamatan Kelayang. Diduga, gajah tersebut terpisah dari kawanannya, sehingga kerap berkeliaran dan merusak kebun milik warga sekitar. [wa]