Metroterkini.com ? Kepala Kantor Kesyahbandar Pelabuhan Gunungsitoli Provinsi Sumatera Utara, Merdi Loi, SE. MM, akhirnya menanggapi terkait keberadaan kapal kargo EIYU di Pelabuhan Gunungsitoli, yang sudah 7 bulan berlabuh. Hal itu selama ini menjadi pertanyakan masyarakat, akhirnya terungkap, Jumat (20/03/2020)
Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Kelas IV Gunungsitoli mengudang pihak perusahaan dan perwakilan pemilik kapal EIYU.
Merdi Loi, kepada wartawan menjelaskan, bahwa tidak ada rahasia dibalik berlabuhnya Kapal EIYU selama 7 bulan. "Kalau ada saya akan proses, karena hal ini bagian dari tangung jawab kesyahbandaran jelasnya. Di sini saya sudah hadirkan kedua belah pihak, perwakilan pemilik kapal dan pihak perusahaan dan kita teransparan menangapi hal ini," katanya.
Merdi Loi menambkan, bahwa dirinya baru saja dilantik satu bulan yang lalu, dan sampai saat ini belum ada yang melapor kepada ABK kapal yang dirugikan.
Perwakilan dari PT Sea Asih Lines yang juga agen pelayaran dari Kapal Kargo EIYU menjelaskan, bahwa kapal ini sudah bersandar sejak bulan Agustus tahun 2019 yang lalu.
"Berlabuh di perairan laut pelabuhan Gunungsitoli, karena muatan semen yang diatas kapal basah dan beku serta surat izin operasional kapal ini sudah habis masa berlakunya, dan belum diurus. Itu sebabnya kapal tersebut tidak jalan,” tutur Nolo dari PT Sea Asih Lines.
Sedangkan perwakilan pemilik Kapal EIYU, Tulus Sianturi menjelaskan, kondisi kapal saat ini dalam keadaan rusak mesin.dan dan sedang merekrut ABK kapal yang baru.
Namun pernyataannya tersebut dibantah mantan Kapten Kapal EIYU Andi Harefa yang terakhir membawa kapal tersebut. Menurutnya ada persoalan lain, yang menyebabkan kapal tersebut tidak bergerak selama 7 bulan. Persoalan gaji yang selama ini tersendat pembayarannya, sehingga hal ini membuat mereka pindah ke kapal yang lain termasuk dirinya.
"Sampai saat ini masih ada sisa gaji saya yang belum dibayarkan,” tegas mantan Kapten Kapal EIYU. [epianus]