Metroterkini.com - Penangkapan lima terduga lima teroris di Dusun II, Desa Kuapan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau mengungkap adanya lokasi yang dijadikan tempat latihan perang. Tempat itu ada di sebuah hutan perbatasan dusun itu dengan Desa Sungai Pinang.
Hanya saja, tidak ada warga yang tahu adanya lokasi latihan perang oleh terduga teroris itu. Sejak penangkapan pada Sabtu siang, 9 November 2019, oleh Detasemen Khusus Anti Teror 88, warga dilarang masuk.
"Pak Kapolsek melarang kami masuk ke lokasi itu," kata warga bernama Sukri.
Sukri menjelaskan, ada warga asli dusun itu berinisial ED dibawa petugas. Dia dijemput ketika berada di salah satu warung, bukan saat istirahat di rumahnya yang terbuat dari kayu dan berbentuk panggung.
Sementara empat terduga teroris lainnya dijemput petugas ketika berada di hutan tempat diduga lokasi latihan. Warga sempat mendekat ke hutan itu tapi dilarang petugas karena alasan keamanan.
"Jumlahnya lima, tapi ada satu yang lolos karena sedang tidak berada di rumah ED ataupun hutan itu," sebut Sukri.
Dalam hutan itu ada sebuah bangunan yang dijadikan tempat tinggal. Selama ini, lima orang yang ditangkap dan 1 yang lolos sering beraktivitas di sana.
Sukri tidak tahu dari mana asal teman-teman ED yang ditangkap karena terlibat teroris itu. Dia menyebut teman ED baru datang dalam hitungan bulan dan jarang bersosialisasi dengan masyarakat karena lebih banyak beraktivitas di hutan.
"Baru enam bulan datang ke dusun ini, kalau ED ini memang asli warga sini," terang Sukri.
Selama ini, ED dikenal sebagai warga yang baik dan sering bergaul dengan masyarakat. Dia sering salat berjamaah di masjid dan baru berubah sebulan belakangan.
"Dia baru pulang umrah juga, sejak ada temannya itu dia lebih banyak di hutan. Pulang ada, tapi jarang terlihat warga di sini, terakhir tiga pekan lalu" jelas Sukri.
Kini, rumah yang dihuni terduga teroris itu sudah kosong. Anak dan istri ED dijemput keluarganya dan dibawa ke Pekanbaru.
Dari rumah ED, Sukri menyebut petugas menyita sejumlah barang. Di antaranya busur dan beberapa anak panah, gergaji, gunting, dua buah pipa paralon dan besi-besi bulat berbentuk tabung.
Pengamatan Sukri, petugas tidak ada menyita benda berbentuk bom ataupun benda-benda perakit bom dari rumah terduga teroris itu."Tidak ada juga perlawanan ataupun tembakan dari petugas. Kalau ada yang menyebut ada tembak-menembak, itu gak ada," jelas Sukri. [lp6-met]