Metroterkini.com - Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan inden generasi keempat Jimny sudah mencapai empat tahun di beberapa daerah. Permintaan yang terlalu tinggi membuat SIS menghentikan pemesanan Jimny mulai 1 September.
"Per tanggal 1 September kami sudah berkoordinasi dengan dealer, apabila mereka punya inden yang panjang untuk sementara tidak menerima inden Jimny lagi," ucap Direktur Pemasaran SIS divisi roda empat Donny Saputra di Tangerang, Senin (30/9).
Sejak pemesanan Jimny resmi dibuka pada Juli lalu di Gaikindo Indonesia International Auto Show, SIS mengungkap pemesanan sudah mencapai 2.000 unit. Jatah kuota impor dari Jepang yang cuma 50 unit per bulan bikin SIS menilai masa tunggu konsumen bakalan terlalu lama.
Saat ini SIS mengaku sudah mendistribusikan 200 unit ke konsumen. Sementara sisanya diperkirakan bakal dikirim selama 36 bulan atau atau tiga tahun.
"Tapi kami dapat input dari beberapa dealer, walaupun sudah tidak terima masih ada yang memaksa. Tapi kita juga sudah info, kalau mereka (tetap memaksa) kemungkinan besar mereka akan dapat 3 - 4 tahun. Tapi masih saja ada yang maksa seperti itu," kata Donny.
Donny mengatakan daerah yang inden sampai empat tahun berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya serta Surabaya. Menurut dia, semakin besar kotanya maka indennya lebih tinggi.
Permintaan membeludak Jimny disebut Donny bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Negara produsen Jimny, Jepang, bahkan dikatakan inden sampai 26 bulan.
Inden yang terus menumpuk membuat SIS semangat merekomendasikan Jimny diproduksi di Indonesia agar bisa memenuhi permintaan domestik dan juga ekspor. Kata Donny hal itu sudah dibicarakan dengan prinsipal dan statusnya 'tinggal menunggu ketok palu'. Mengutip situs resmi SIS, Suzuki Jimny dijual mulai dari Rp335,5 juta sampai Rp350 juta. [mer]