Metroterkini.com - Cuitan Anies Baswedan di tahun 2013 terkait 'pihak yang kalah' viral kembali. Cuitan pria yang kini menjabat Gubernur DKI tersebut dikaitkan oleh netizen dengan kondisi usai Pilpres 2019.
"Sukses-nya demokrasi itu ditentukan bukan oleh pemenang tp oleh kemauan pihak2 yg kalah utk menerima kekalahan," cuit Anies di akun Twitternya pada 4 Juli 2013.
Cuitan itu ramai lagi dibahasi pada Minggu (26/5/2019). Netizen me-retweet atau membalas lagi cuitan itu.
"Sukses-nya demokrasi itu ditentukan bukan oleh pemenang tp oleh kemauan pihak2 yg kalah utk menerima kekalahan".
— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) July 4, 2013
"Setuju, yg kalah harus berbesar hati, yg menang harus rendah hati.."
— Meyke SS (@meyke_s) May 26, 2019
"Itu postingan 2013. Pendapatnya sekarang masih sama nggak ya?"
— CintaNKRI (@CintaNKRI15) May 26, 2019
"Kalau sekarang msh kah twetmu ini berlaku,,?"
— SP3KURANGBUKTI (@purbanasrun) May 26, 2019
Apa respons Anies? Anies mengatakan apa yang ditulis adalah rumus dasar demokrasi. Anies sendiri enggan menjawab apakah cuitan tersebut relevan dengan saat ini.
"Ya dibaca saja. Semua pernyataan tentang demokrasi itu rumus. Rumus mendasar. Jadi itu adalah rumus yang dalam proses demokrasi begitu," kata Anies di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Anies menganalogikan Pilpres dengan pertandingan sepak bola. Menurutnya, pemilu harus adil seperti pertandingan sepak bola.
"Sama kayak pertandingan sepak bola. Karena itu penting dalam proses demokrasi untuk dijalankan dengan adil. Dengan jujur, dengan tertib. Dengan bersih, supaya, begitu sampai hasil maka semua tenang. karena ada kejujuran. Ada ketertiban, ada keadilan," sebut Anies.
Anies mengatakan pemilu yang bersih tidak akan menimbulkan efek yang buruk. Dia menyebut keadilan dalam pemilu merupakan hal yang penting.
"Itu sebabnya banyak dilihat di semua negara. Begitu prosesnya bersih, rapi, maka tidak ada ekses, itu penting sekali," jelasnya. [dtk-mer]