Metroterkini.com - Masyarakat Rokan Hulu heboh adanya beredar kabar Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan pihak kepolisian terhadap dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Rokan Hulu (Rohul) terkait insentif pemungutan pajak daerah.
Berdasarkan informasi dari salah seorang penjaga keamanan di kantor Bapenda Rohul menyebutkan bahwa dua PNS yang terlibat OTT itu berinisial AR yang menjabat sebagai Kabid Pembukuan PAD dan inisial D menjabat selaku Kasi PAD, keduanya digelandang polisi ke Mapolres Rohul guna dilakukan penyidikan lebih lanjut pada Kamis (6/12/28) sekitar pukul 14.00 WIB siang sewaktu istirahat.
Sejauh ini, perihal adanya OTT yang menjerat dua PNS di Bapenda Rohul ini, belum ada satu pun pihak yang mau memberikan keterangan. Pantauan di Kantor Bapenda Rohul kondisi terlihat sepi, terkesan tidak ada aktivitas pasca OTT itu. Sementara di Mapolres Rohul, terlihat pihak keluarga dan kerabat AR datang membesuk.
Adanya OTT dua PNS Bapenda Rohul itu juga menjadi topik hangat di media sosial. Beberapa warganet sempat memposting kalimat mempertanyakan apakah betul ada OTT di Bapenda Rohul.
Saat ini, masyarakat di Rohul masih dibingungkan dengan simpang siurnya mengenai informasi adanya OTT di Bapenda Rohul itu. Pasalnya, pihak-pihak terkait belum memberikan keterangan resmi.
Kapolres Rohul AKBP M. Hasyim Risahondua, SIK, M. Si melalui Kanit Tipikor Polres Rohul Ipda Sudarto Sihombing, Jum’at (7/12/18) mengatakan belum bisa memberikan keterangan terkait OTT terhadap dua PNS Bapenda Rohul tersebut karena masih dalam tahap pengembangan.
"Rekan-rekan media mohon bersabar, biarkan tim kami bekerja ,"ucapnya singkat.
Sejauh ini, baik dari Kepolisian belum memberi keterangan resmi. Bahkan Plt. Kepala Bapenda Rohul saat dikonfirmasi melalui seluler dan WhatsApp pribadinya tidak memberikan tanggapan dan memilih bungkam.(man)