Metroterkini.com - Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim S Djojohadikusumo, berbicara tentang lembaga survei yang mengunggulkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan selisih 20 persen. Hashim menegaskan survei internal pihaknya berbicara lain.
"Saya tidak percaya semua survei itu. Itu semua salah. Di Pilkada DKI, semuanya memprediksi Ahok akan menang di putaran pertama. Semuanya. Semuanya salah, jauh," ujar Hashim dalam diskusi bersama media asing di Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018).
Dilansir dari detikcom, lembaga survei yang kini mengunggulkan Jokowi sama dengan Pilgub DKI Jakarta 2017. Hashim menyebut di survei internal Gerindra, Jokowi hanya unggul 6-11 persen.
"Saya lihat angkanya, semuanya memprediksi Ahok menang. 53 persen, 54 persen, 55 persen. Semuanya salah. Ahok kalah. Polling yang sama mengatakan Jokowi memimpin dengan selisih 20 persen. Survei internal kita, Jokowi memimpin 6-11 persen. Itu angka internal kita. Jadi bukan 20 persen," ucapnya.
Menurut Hashim, ada alasan mengapa Jokowi saat ini masih unggul. Semua, katanya, karena Jokowi figur yang mudah disukai.
"Kenapa sekarang dia masih memimpin? Jokowi adalah pria yang disukai. Saya suka dia. Saya yang sponsor untuk dia datang ke Jakarta. Karena saya pikir dia pria yang baik. Ya, dia masih pria yang baik," katanya.
Dimintai konfirmasi seusai acara, Hashim mengatakan survei internal Gerindra melibatkan lebih dari 2.000 responden. Survei itu juga baru-baru saja selesai dilakukan.
"2.100 (responden). (Survei) beberapa minggu lalu. Kalau nggak salah minggu lalu baru selesai," katanya. [***]