Prabowo Disebut Dibawah Ketiak Habib Rizieq

Kamis, 07 Juni 2018 | 04:57:50 WIB

Metroterkini.com - Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menyebut Ketum Gerindra Prabowo Subianto seperti berada di bawah ketiak Habib Rizieq karena mau diatur. Pernyataan itu dilontarkan menanggapi seruan Habib Rizieq kepada Gerindra, PKS, PAN, PBB untuk membentuk Koalisi Keummatan dan mendukung Prabowo. Benarkah Prabowo di bawah ketiak Rizieq?

"Pernyataan Inas itu asbun (asal bunyi). Pak Prabowo tentu tidak di bawah ketiak HRS," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, Rabu (6/6/2018).

Apa yang diungkapkan Inas dipandang Andre sama sekali tidak benar. Menurutnya, Habib Rizieq sama sekali tak berniat mengurusi partai politik, termasuk Gerindra.

"HRS tidak ada keinginan mengatur parpol. Hanya memberikan saran dan usul kepada parpol," ucap Andre.

Persaudaraan Alumni 212 ikut mengomentari pernyataan Inas tersebut. Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menilai ungkapan Inas sebagai bahasa provokatif. Slamet mengatakan Rizieq hanya memberi nasihat dan dukungan.

"Siapa yang ngatur? HRS menasihati dan memberi dukungan untuk persatuan umat. Itu bahasa provokatif tuh yang mau adu domba umat," ujar Slamet seperti dilansir dari detikcom, Rabu (6/6).

Slamet melihat pernyataan Inas menunjukkan kepanikan dan kekhawatiran berlebih.

"Silaturahmi itu ajaran agama, mendatangi dan memberi semangat kepada saudaranya yang sedang kesusahan dan terzalimi itu akhlak mulia, mendengar nasihat ulama untuk menyatukan umat sungguh perbuatan luhur. Yang panik dan khawatir berlebih sampai mengeluarkan pernyataan yang tidak terpuji sesungguhnya sedang menunjukkan siapa diri dan harga dirinya," ungkapnya.

Sebelumnya, Inas menganggap Prabowo seperti di bawah ketiak Habib Rizieq karena mau diatur-atur. Inas berpendapat tak elok jika partai diatur pihak luar dan harus bisa berdiri sendiri dalam mengambil keputusan. 

"Kalau Rizieq yang mengendalikan, ya sama saja di bawah ketiaknya. Mosok ketum partai diatur oleh orang lain yang non-partai?" ujar Inas kepada wartawan, Rabu (6/6/2018). [dtk]

 

Terkini