Metroterkini.com - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut dua TB Hasanuddin menyebut pernyataan calon Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga, Sudrajat, soal ganti presiden sebagai aksi teror.
Sudrajat menyatakan itu di atas panggung dalam debat Pilgub Jawa Barat menjelang acara berakhir. Hasanuddin kemudian meminta pendukungnya tidak terprovokasi dengan pernyataan itu. Padahal, usai acara debat, para pendukung Hasanuddin sudah berhadap-hadapan dengan aparat polisi.
"Tolong, saudara jangan dengar ucapan teror seperti tadi atau tindakan-tindakan teror seperti tadi. Jangan ikuti yang diterorkan kepada kita," tegas Hasanuddin usai debat guna menenangkan pendukung yang mengamuk.
Hasanuddin pun menyindir Sudrajat yang tak mengerti aturan meski memiliki pangkat tinggi di militer.
Dia lantas berjanji pada para pendukung akan memproses kejadian ini ke KPU Jawa Barat dan Bawaslu.
Ia lalu memerintahkan para pendukungnya untuk pulang ke daerah masing-masing secara tertib.
"Pulang kembali ke rumah masing-masing, jangan rugikan diri sendiri. Saudara pulang bersama saya. Ikuti perintah saya kalau kalian loyal," ucapnya.
"Siap jenderal!" saut para pendukung pasangan Hasanah seraya pamit undur diri.
Sudrajat menyinggung soal ganti presiden ketika diberi kesempatan kepada moderator menyampaikan kalimat penutup debat Pilgub Jabar.
"Jika pasangan Asyik terpilih, Insyaallah kita akan ganti presiden," ucapnya.
Pernyataan Sudrajat itu langsung memicu kericuhan di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Senin (14/5) malam, tempat berjalannya debat Pilgub Jabar. Kegaduhan juga terjadi di luar Balairung oleh kelompok yang protes terhadap pernyataan tersebut. [cnn]