Metroterkini.com - Mustofa Nahrawardaya, pemilik akun Twitter @NetizenTofa, angkat bicara soal pelaporan dirinya ke polisi oleh Susi Ferawati. Menurutnya, cuitannya itu tidak mengandung nilai intimidasi ataupun pelecehan.
"kalau ga mau diperkosa, jangan pakai rok mini"#MustofaNahraChicken
"Ibunya harus paham situasinya. Kalau gak mau ribut, copot kaosnya. Biar anaknya tenang," tulis Mustofa.
Mustofa mengatakan cuitan itu bukan bermaksud melecehkan Susi.
Dia mengatakan Susi menggunakan dua kaus dalam acara tersebut.
Satu kaus yang dipersoalkan adalah kaus putih bertagar #DiaSibukBekerja.
"Jadi itu acara saya. Sebagai saran saya yang memiliki ibu, ibu yang baik harus melindungi anaknya, apalagi tempat itu sangat rawan bentrok. Penyebabnya kaus, kan dia pakai kaus dobel dan yang dipakai itu berbahaya," kata Mustofa saat dihubungi detikcom, Senin (30/4/2018).
"Maksud dicopot juga bukan dipakai seperti itu. Kausnya yang berbahaya karena tulisannya yang berbeda dari lingkungan yang dia masuki. Orang yang pakai kaus #2019GantiPresiden saja nggak berani pakai kaus itu ke tempat mereka," lanjutnya.
Mustofa meyakini laporan Fera tersebut tidak akan ditindaklanjuti oleh polisi.
Sebab, itu tidak memenuhi tuduhan intimidasi ataupun pelecehan.
"Saya yakin laporannya juga diabaikan polisi. Nggak masuk itu. Demi kebaikan ibu itu, ancaman nggak ada. Itu demi kebaikan dia dan anaknya," ujar Mustofa.
Polres Metro Jakarta Pusat saat ini telah membentuk tim untuk menyelidiki dugaan Intimidasi yang dilakukan Gerombolan berkaos #2019GantiKelamin kepada peserta Aksi Damai bertagar #DiaSibukKerja saat Car Free Day, Minggu 29 April 2018 kemarin.
Untuk itu, Polisi akan memeriksa semua yang terekam dalam video, semisal oknum PKS, Mustofa Nahrawardaya yang diduga nampak dalam video itu.
Beberapa orang yang berhasil diidentifikasi dari Video Viral tersebut diantaranya adalah:
Achmadi Achdiar, pria setengah baya yang beralamat di Taman sentosa Cikarang B2 ini jauh-jauh datang dari rumah cicilannya di Cikarang hanya untuk ikut serta mengintimidasi seorang Ibu dan Anak.
Achmadi yang sehari-harinya bekerja sebagay mandor Supervisor di PT SANYO Electronics Indonesia ini adalah terduga pelaku pertama yang berhasil diidentifikasi. Dalam video yang beredar, ia terlihat jelas menyentuh dan mengibaskan Uang sembari tertawa-tawa melontarkan Cacian kepada sang ibu dan anaknya.
Tidak sampai di situ, ia kemudian kedapatan menyebarkan Hoaks di laman facebook miliknya beberapa jam setelah mengintimidasi di acara Car Free Day. Hal ini kontan membuat dirinya menuai berbagai hujatan dari publik yang emosi atas kelakuannya.
Selain itu, Mustofa Nahrawardaya alias Tofa Lemon, lelaki gempal yang sehari-harinya luntang lantung ini lahir di Klaten tanggal 12 Juli 1972, ia pernah menempuh pendidikan di IKIP Surabaya, namun tidak diketahui apakah ia sempat menamatkan kuliahnya di sana.
Caleg gagal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini diketahui sempat maju dari daerah pemilihan Jawa Tengah V pada pileg 2014. Namun Alhamdulillah ia akhirnya gagal melangkah ke Senayan.
Tofa terkenal akan berbagai pernyataan yang kontroversial dan bernada rasis. Ia aktif di media sosial twitter. Meski telah beberapa kali kedapatan menyebar hoaks dan nerita bohong, entah mengapa ia masih saja sering diundang ke acara ILC TVone.
Beberapa terduga pelaku lainnya saat ini masih dalam tahap Identifikasi forensik.
Masyarakat dapat membantu pihak kepolisian dengan Berbagi Informasi Positif apabila mengetahui identitas para pelaku lainnya agar seluruh pelaku dapat segera terciduk. [***]