Metroterkini.com - Sulitnya sejumlah desa di Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), ditempuh sehingga daerah ini sepi dan kesunyian aktifitas ini diibaratkan seperti tempat orang membuang anak jin.
Hal ini diungkapkan Dasun Kartamiharja, tokoh masyarakat RT 02, RW 06, Desa Tanjung Medan, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Sabtu (21/4/2018) malam, dalam kampanye dialogis calon Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, MSi.
“Di kecamatan kami ini masih sepi, masih banyak desa yang terisolir. Kampung kami ini ibarat tempat orang buang anak jin,” kata Dasun.
Salah satu penyebab sepinya kampung Dasun lantaran infra struktur jalan sampai sekarang pembangunannnya tak kunjung dikserjakan.
“Dulu, lima tahun lalu sempat dijanjikan mau diaspal. Namun sampai sekarang hal itu sama sekali tak pernah terealisasi,” ungkap Dasun yang diketahui pernah menjadi anggota DPRD Rohul.
Sebagai tuan rumah helat politik itu, Dasun juga menyampaikan aspirasi warga terkait masalah pendidikan di kampungnya yang masih banyak tenaga guru honor.
“Kalau Pak Syamsuar terpilih tolong perhatikan kami ini. Sebelumnya, pembangunan jalan kami hanya diberi janji. Tolong juga perhatikan masalah guru honor sehingga mutu pendidikan di kampung ini semakin baik,” ucap Dasun.
Sebagai penyambung lidah masyarakat, ucap Dasun, ada satu lagi aspirasi masyarakat yang dititipkan masyarakat kepadanya. Yakni, soal CSR karena di sekeliling Desa Tambusai Utara ada bebebrapa perusahaaan besar namun keberadaannya belum membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Koalisi Karib Rohul, Sahril Topan mengungkapkan, bahwa kehadiran Pak Syamsuar ada beban moral bagi dirinya karena rekam jejak beliau sangat luar biasa, dan layak menjadi pemimpin di Riau ini.
“Kita ketahui bahwa Pak Syamsuar ini adalah pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan mudah ditemui dimana saja. Pak Syamsuar adalah pemimpin yang amanah komitmen dengan apa yang dia ucapkan. Jadi, kita yakin Pak Syamsuar membawa perubahan terhadap Riau agar lebih baik lagi,” ungkap Sahril.
Sementara itu, dalam orasi politiknya Syamsuar menyebutkan, bahwa persoalan jalan dan pendidikan menjadi PR bagi dirinya kelak jika dipercaya menjadi Gubernur Riau.
Jalan, kata Syamsuar, adalah urat nadi perekonomian masyarakat. Karenanya pembangunan dan perbaikan jalan menjadi prioritas kerjanya. “Bagaimana ekonomi masyarakat baik, sementara jalan tidak memadai,” ungkap Syamsuar.
Sedangkan terkait masalah pendidikan, jelas Syamsuar, jelas ini menjadi kewajiban pemerintah untuk menperhatikannya, apalagi hal ini sudah diatur dalam Undang Undang.
“Masa depan bangsa dan daerah ada pada generasi muda dan pendidikan, bagaimana kita maju sementara mutu pendidikan kita rendah. Karenanya, sesuai dengan program kami membangun Riau lebih baik maka pendidikan juga menjadi prioritas kerja kami dengan program pendidikan 12 tahun secara gratis,” ucap Syamsuar. [rls-mus]