Metroterkini.com - Pernahkah Anda mengalami saat belanja dan membayar menggunakan kartu kredit atau debit digesek dua kali? Pertama, ke mesin Electronic Data Capture (EDC), lalu kedua, ke mesin kasir atau cash register.
Transaksi menggunakan kartu seharusnya cukup satu kali gesek saja di mesin EDC yang berjajar di meja kasir. Kartu debit digesek, sedangkan kartu kredit karena sudah menggunakan chip cukup dicolokkan ke dalam EDC.
Menurut Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk, Rohan Hafas, merchant atau toko sebenarnya tidak perlu lagi menggesek ke mesin pembayaran.
"Seluruh data nasabah dan data kartu berpotensi dikloning oleh oknum tidak bertanggung jawab. Karena itu kami sarankan nasabah untuk menolak jika kartu akan di-swipe untuk kedua kalinya," kata Rohan seperti dilansir dari detikFinance, Selasa (5/9/2017).
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Santoso Liem, menambahkan sebenarnya mesin cash register atau mesin kasir itu terkoneksi dengan internet sehingga potensi disusupi virus sangat besar.
"Kadang mesin terkoneksi internet dan kasir tidak sadar kalau ada virus yang menyusup dan menyalin data kartu debit atau kredit yang digesek," kata Santoso kepada detikFinance.
Dia mengatakan, data-data nasabah dan data kartu juga berpotensi disalin oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini dikhawatirkan bisa merugikan nasabah di kemudian hari.
Santoso menjelaskan, sebenarnya merchant bisa melakukan dengan cara yang lebih aman. Yakni dengan mengisi sejumlah angka yang tertera pada kartu.
"Ya, tapi biasanya antrean kan panjang ya, jadi kasir supaya cepat mereka langsung gesek lagi saja," ujarnya.
Dia menjelaskan di BCA, kartu debitnya sudah dilengkapi dengan pengaman ganda. Jadi meskipun digesek tapi tidak diinput personal identity number (PIN) maka data tersebut tidak akan tersalin. [**]