Ibas Minta Elit Politik Turut Jaga Persatuan Bangsa

Jumat, 11 Agustus 2017 | 00:11:27 WIB

Metroterkini.com - Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas mengajak masyarakat semakin selektif mencerna informasi-informasi yang berpotensi merusak persatuan bangsa termasuk yang disampaikan elit-elit politik nasional. 

Ibas mengingatkan hal itu saat membawakan materi sosialisasi penguatan pemahaman empat pilar kebangsaan. Menurut Ibas, seorang politisi sebaiknya bisa mengedepankan etika dan politik santun sehingga tak sepatutnya memberikan pernyataan-pernyataan kontroversial atau sensasi yang justru hanya membuat gaduh keadaan. 

"Politisi seharusnya bisa menyampaikan sesuatu yang baik dan membuat suasana lebih tenang,  bukan sebaliknya justru membuat kegaduhan baru, hal itu menyesatkan, " ucapnya di sela sosialisasi materi empat pilar di Balai Desa Dadapan Kecamatan Pringkuku Pacitan Jawa Timur. 

Ibas menegaskan Partai Demokrat merupakan partai untuk semua golongan dan lapisan masyarakat sehingga pernyataan salah satubelit politik nasional yang secara gamblang  menyatakan bahwa di Indonesia terdapat sejumlah partai politik yang mendukung sistem negara khilafah. 

"Sangat tidak benar dan masuk akal karena sejak awal berdiri Partai Demokrat adalah partai semua golongan dan jelas azas kami pancasila dengan mengedepankan nasionalis religius, justru kamilah yang selalu menyuarakan dan mengaplikasikan semangat kebhinekaan dan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, " tukas anggota komisi x DPR RI ini.

Ibas meminta agar orang yang sudah merendahkan partainya untuk segera meminta maaf di depan publik. "Saya meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf dan mengklarifikasi ucapanya yang tendensius dan bermuatan politik tersebut," ucap dia.

Lanjut Ibas, politisi mampu menjaga ucapannya dan menjauhkan diri dari fikiran kotor, Ibas juga meminta semua pihak memaknai pancasila jadi pemersatu bangsa. 

"Jauhilah sifat fiktor (fikiran kotor), jadikan pancasila sebagai alat pemersatu bukan alat untuk memecah belah, apalagi membuat negara kita seperti terkotak-kotak," tukasnya. [**]

Terkini