Metroterkini.com - Para remaja berusia 15 tahun kebawah, harus hati-hati. Sebab, mereka rentan terhadap penyakit Difteri. Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corinebacterium Difteria (CD) yang menyerang parink tonsil, tenggorokan, selaput lendir, bahkan dapat menyerang kulit.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis H. Moh. Sukri, SH melalui Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalain Penyakit Alwizar, SKM, beberapa waktu lalu saat senam kesegaran jasmani (SKJ) yang diikuti pejabat dan ratusan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
"Penyakit ini biasanya menyerang anak yang berumur 15 tahun ke bawah dengan masa inkubasi 2 - 5 hari dengan gejala umum panas tinggi, menggigil, beringus mula-mula cair dan lama-kelamaan mengental dan kadang-kadang mengeluarkan dahak.
Gejala selanjutnya ungkap Arwizar, adalah lemas dan sesak nafas. Jika ditemui gejala seperti tersebut di atas segeralah bawa ke klinik terdekat untuk pemeriksaan tonsil swab. "Untuk memastikannya (Terkena Difteri atau tidak)," terang Alwizar.
Alwizar melanjutkan, penularan penyakit difteri ini bisa bersifat carrier atau kontak langsung dengan penderita, melalui handuk yang dipakai penderita atau susu yang belum steril.
"Penularan dari hewan yang biasanya sapi, atau benda-benda seperti handuk yang dipakai oleh penderita, bisa juga melalui susu yang belum dipateurisasi dan sterlisasi," kata Alwizar.
Untuk itu, Alwizar mengimbau kepada semua lapisan masyarakat agar membawa anak-anak umur 2 bulan sampai 3 tahun untuk imunisasi DPT. Sebab, imunisasi DPT sangat penting dalam mencegah difteri.
"Mencegahnya dengan imunisasi yaitu imunisasi P3DI," terang Alwizar panjang lebarnya. [rdi]