Jokowi : RT Sampai Gubernur Harus Sosialisasikan Karhutla

Senin, 23 Januari 2017 | 00:00:18 WIB

Metroterkini.com - Presiden Joko Widodo mengimbau mulai Ketua Rukun Tetangga (RT), sampai gubernur agar gencar mensosialisasikan tentang kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Hal ini disampaikan Bupati Bengkalis Amril Mukminin usai mengikuti Rakornas Karhutla di Istana Negara, Jakarta, Senin (23/1/2017)

Kendati Karhutla sudah menjadi “musibah” tahunan, dan gencar disosialisasikan, namun setiap tahun selalu saja terjadi.

“Tadi, Pak Presiden, minta mulai dari Ketua RT, RW, kepala dusun, kepala desa/lurah, camat dan kabupaten, bahkan Babinsa dan Babinkamtibmas harus bekeja sama mengimbau warga agar tidak membakar lahan.

Sebab, setiap tahun, ada warga kita yang ditangkap gara-gara membersihkan lahan dengan cara membakar. Kita tidak mau ada warga yang ditindak dan ditahan.

"Kita harus gencar memberitahu warga, bersihkan kebun dengan cara membakar adalah perbuatan melanggar hukum,” ungkap mantan Kepala Desa Muara Basung ini.

Amril menekankan pentingnya keterlibatan perusahaan perkebunan, terutama yang lingkup operasionalnya berada di atau dekat dengan lahan gambut, agar lebih berhati-hati dan mempersiapkan kemungkinan yang bisa terjadi. Memang sejauh ini, pihak perusahaan perkebunan tanggap terhadap kebakaran di sekitar kawasan perkebunannya.

Lebih lanjut mantan anggota DPRD Bengkalis menegaskan, butuh koordinasi solid dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla. Misalnya antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan Pemadam Kebakaran. Begitu juga dengan masyarakat peduli api (MPA) dan Manggala Agni serta tim reaksi cepat dari perusahaan.

“Tak kalah penting, harus melibatkan pemerintahan desa dan unsur-unsur terkait,” tanda Amril Mukminin.

Selain koordinasi, kata Amril Mukminin, upaya pencegahan karhutla, perlu dilakukan pengawasan titik rawan kebakaran hutan, kemudian bersama melakukan patroli dan pengawasan lebih ketat dengan melibatkan aparat keamanan.

“Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kebakaran hutan yang terjadi. Terutama ketika musim kemarau panjang telah tiba,” ujarnya.  

Masih dalam rangkaian deteksi kebakaran hutan sedini mungkin, Amril juga menyarankan agar instansi terkait, mempersiapkan peralatan pemadaman karhutla, sehingga ketika kejadian, maka peralatan sudah siap pakai. [rdi]

Terkini