Metroterkini.com - Ratusan warga Muntai menyerang dan membakaran gudang dan 2 unit kapal milik warga Bantan Air yang tengah buang jkangkar di Sungai Hasan, Desa Bantan Air Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Rabu (28/12/2016) sore.
Peristiwa ini diduga dipicu tabrakan lari kapal (Pompong) nelayan Desa Bantan Air terhadap kapal (Pompong) milik warga Desa Muntai.
Informasi yang berhasil dirangkum menyebutkan, peristiwa ini berawal ketika Rabu siang, sebuah Pompong jaring batu milik Edi Sulung menabrak Pompong jaring rawai milik Jep, nelayan Desa Muntai.
Namun, usai menabrak. Anak buah Edi Sulung diduga membiarkan Pompong korban. Bahkan pelaku angsung kabur begitu saja.
Tabrak lari ini diduga memicu kemarahan warga Muntai marah dan langsung bergerak ke lokasi dimana kapal milik Edi Sulung parkir (bang janglkar), yakni di Sungai Hasan, Desa Bantan Air.
Aksi massa ini sempat dihalangi Polisi Polsek Bantan yang sudah duluan sampai di lokasi. Namun amarah warga tak terbendung. Mereka menenteng senjata tajam dan mengancam Polisi yang ingin mencegah aksinya.
Kalah ramai, Polisi yang Berniat mencegah keberutalan warga Muntai mundur dan massa dengan beringas melakukan pembakaran.
"Informasi dari masyarakat, nelayan jaring batu Bantan Air menabrak nelayan rawai Muntai, itulah awal pemicu aksi pembakaran ini," ungkap Kapolsek Bantan AKP Yuherman.
"Kita mencoba mencegah karena mereka lebih ramai, bawa senjata tajam sehingga saya perintahkan anggota untuk mundur," tambahnya.
Dikatakan Kapolsek Yuherman, massa langsung menggeruduk dan membakar kapal nelayan Bantan Air karena massa mengetahui yang melakukan penabrakan adalah nelayan jaring batu Bantan Air anak buah Edi Sulung.
"Kriminalnya tetap kita proses, namun untuk mencegah aksi balas dendam, malam ini akan kita lakukan pertemuan antar kedua belah pihak dengan melibatkan kades dan tokoh masyarakat," imbuh Kapolsek. [rdi]