Metroterkini.com - Indonesia sangat kaya akan budaya dan adat istiadat. Tak terkecuali tentang upacara pernikahan tradisional yang masih dijalankan hingga saat ini. Acaranya begitu kental akan tradisi sehingga tidak heran kalau pernikahan menjadi momen cukup sakral.
Kali ini Pegipegi merangkum semua tentang upacara pernikahan di Indonesia. Simak ya!
Tradisi pernikahan adat Yogyakarta atau Adat Jawa
Kesibukan sudah mulai terasa menjelang pernikahan. Mulai dari acara lamaran disertai dengan pengiriman oleh-oleh dari pengantin pria yang diberi nama Jodang. Isinya berupa rengginang, wajik, jadah, dan sebagainya. Ada juga tradisi Peningsetan atau penyerahan sesuatu dari orang tua pria pada calon mempelai wanita. Setelah selesai, dilanjutkan dengan upacara tarub dengan memasang hiasan janur kuning, Siraman bagi mempelai wanita, Midodareni yang dilaksanakan pukul 18.00 – 24.00 menjelang pernikahan. Konon katanya, mempelai wanita tidak boleh tidur semalam suntuk.
Tradisi pernikahan adat Sunda
Tradisi upacara penikahan adat Sunda kini lebih sederhana. Biasanya meliputi acara pengajian, Siraman, Sungkeman, Nincak Endog (menginjak telur), Meupeuskeun Kendi (memecahkan kendi), Sawer dan Ngaleupskeun Kanjut Kunang (melepaskan pundi-pundi berisi uang). Runtutan prosesi ini memang terkesan rumit, tapi setelah dijalankan satu per satu acaranya jadi begitu meriah. Partisipasi keluarga besar sangat penting hingga pelaksanaan Ijab Qabul. Acara yang lebih menghangatkan dalam adat Sunda adalah Huap Lingklung dan Huap Deudeuh atau kasih sayang. Dalam acara ini, masing-masing orang tua akan menyuapi anak-anak mereka untuk yang terakhir kali sebagai wujud kasih sayang.
Tradisi pernikahan adat Batak
Dalam adat Batak, pernikahan adalah bentuk pengorbanan bagi Parboru atau pengantin wanita karena ia harus berkorban untuk memberi satu nyawa yang masih hidup kepada pihak Paranak atau pengantin pria. Karena itulah kenapa pihak pria harus benar-benar menghargai bentuk pengorbanan satu nyawa tersebut. Bentuk persembahan ini biasanya dilakukan dengan menyembelih sapi atau kerbau untuk kemudian disantap dalam bentuk makanan adat dalam Ulaon Unjuk. Acaranya sangat meriah dan semua keluarga saling bantu untuk menyukseskan tradisi pernikahan sang mempelai.
Tradisi pernikahan adat Betawi
Dalam adat pernikahan adat Betawi, prosesinya dimulai dengan keberadaan Mak Comblang, Lamaran, Pingitan, dan Siraman. Ada juga prosesi Potong Cantung atau Mengerik Bulu Kaling dengan memakai uang logam yang diapit kemudian digunting. Mempelai wanita pun melalui proses Malam Pacar dengan menghias kuku tangan dan kaki dengan pacar. Pada hari berikutnya, dilaksanakan akad nikah dimana mempelai wanita memakai baju kurung dengan teratai dan selendang sarung songket. Sedangkan sang mempelai pria akan mengenakan jas Rebet dengan kain sarung plakat, jas, hem, kopiah, serta baju gamis, yaitu jubah Arab saat resepsi dimulai.
Tradisi Melayu
Sebelum perkawinan berlangsung ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan , antara lain upacara meminang , upacara antartanda , dan upacara antar belanja . Upacara Pelaksanaan Perkawinan, Upacara menggantung-gantung, Upacara Berinai Curi Kepada setiap caalon pengantin dilakukan upacara berinai yang dilaksankan pada malam hari. Peralatan berinai yang telah dipersiapkan dirumah calon pengantin wanita , secara diam-diam dibawa kerumah calon pengantin lelaki yang akan dipergunakan pula untuk calon pengantin lelaki berinai . Karena pelaksanaan berinai ini dilakukan pada malam hari dan sebagian darii inai dirumah pengantin wanita diambil secara diam-diam (dicuri) maka acara ini disebut malam berinai curi . Kegiatan pad amalam berinai ini diawali oleh andam mempersiapkan peraatan untuk berinai . Berandam, Berandam dilakukan sehari sesudah berinai dan dilakukan pada pagi hari terhadap bujang dan dara calon penganten dikediaman masing-masing yang dipimpin oleh Mak Andam ( Bidan Pengantin ). Upacara Akad Nikah Upacara akad nikah adlah upacara keagamaan yang sacral yang menentukan syah tiidaknya suatu perkawinan dimana seorang ayah akan melepaskan tanggung jawab terhadap anak perempuannya keapdda seorang perjaka yang akan menjadi suami dihadapan Kadhi Nikah dan saksi-saksi sesuai hokum syarak dan Quran. Pengantin lelaki dating kerumah pengantin wanita bersama rombongan serta didampingi oleh dua orang perjaka remaja sebagai gading-gading , kemudian didudukan diatas tilam beralaskan tikar , bersama sama dengan hadirin yang hadir.Roombongab ini didahului oleh pembawa tepak sirih lenkap. Upacara ini dipandu oleh seorang pemandu acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh seorang Qori/Qoriah.Menikahkan kedua pengantin ini sebaiknnya dilakukan oleh orang tua kandung si wanita atayu wali lainnya yang syah menurut agama Islam dan dipandu oleh pejabat kantor urusan agama setepat. Setelah ijab Kabul dilanjutkan dengan pengantin lelaki menyembah orang tua pengantin dengan pengantin lelaki yang patut menurut adat dan lembaganya. Berinai Lebai Setelah kedua pengantin mengikuti upacara menyembah orang tua pada acara akad nikah selesai maka terhadap kedua pengantin ini dilakukan upacara tepuk tepung tawar.Keduapengantin ini didudukan diatas pelaminan. Tepuk tepung tawar terhadap pengantin lelaki dan perempuan didudukan diaats pelaminan secara bergantian antara lelaki dengan perempuan dan gading-gading pengantin lelaki berdiri dikiri dan kanan pelaminan. Pada saat pengantin wanita maka gading-gading nya juga wanita. Namun pada saat ini kedua pengantin ini ditepuk tepung tawari secara bersama atau disandingkan dengan alas an menghemat waktu dan merekaa telah syah dipertemukan. Upacara akad nikah yang dirangkai dengan tepuk tepung tawar (berinai lebai ) ini berakhir dengan makan bersama dan kemudiann pengantin lelaki berserta rombongannya kembali kerumah kediamannya untuk beristirahat sambil bersiap-siap menunggu waktu untuk bersanding atau hari langsung. Upacara Khatam Quran Setiap remaja putrid akan naik pelaminan melangsungkan pernkahannya , maka sesudah akad nikah akan dilakukan upacara berkhatam al quraan yang berarti telah menamatkan pekajaran mengaji Kitab Suci Al quraan , dan siap mengarungi dunia luas guna mencari bekal akhirat kelak karenaa telah dibekali dengan pengetahuan agama untuk hidup berumah tangga.
Tradisi pernikahan adat Minangkabau
Nilai budaya dan adat begitu kental terasa dalam pernikahan ala Minangkabau. Prosesinya diawali dengan acara Maresek atau proses pra-nikah yang ada di Minangkabau. Pertama-taman, keluarga calon mempelai pria akan datang melamar sang wanita, lalu dibuat kesepakatan bersama. Acara ini juga sering disebut dengan Lamaran. Semua anggota keluarga, terutama dari pihak mempelai wanita ikut terlibat untuk mempersiapkan upacara pernikahan. Saat momen pernikahan, mempelai pria dan wanita akan mengenakan pakaian adat yang sangat menawan dengan warna-warna begitu cantik.
Tradisi pernikahan adat Bali
Upacara pernikahan adat Bali juga cukup berwarna. Hampir semua prosesi dan tahapan pernikahan dilakukan di rumah mempelai pria. Prosesinya dimulai dengan upacara Ngekeb, yaitu mempersiapkan calon mempelai wanita untuk menjadi seorang istri dan ibu. Ia juga harus tinggal di kamar sampai penjemputan. Selanjutnya diteruskan dengan acara Mungkah Lawang (buka pintu) dengan mengetuk pintu kamar pengantin wanita, Upacara Mesegehagung atau upacara selamat datang bagi mempelai wanita di rumah mempelai pria yang diantar dengan tandu. Setelah itu, pernikahan adat Bali dilanjutkan dengan Madengen-dengen yang bertujuan untuk mensucikan kedua pegantin. Penyempurnaan pernikahan adat Bali dinamai dengan Mewidhi Widana yang dipimpim oleh Ida Peranda atau Sulingguh. Mungkin masih banyak lagi adat tradisi yang belum kami rangkum tunggu kabar selanjutnya untuk mengetahui kekayaan adat budaya indonesia. [**]