Asmara Terlarang, Guru SD Ponorogo Nekat Gantung Diri

Ahad, 06 November 2016 | 00:00:00 WIB

Metroterkini.com - Kasus bunuh diri kembali terjadi di Kota Reyog. Kali ini kejadian bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon cengkeh terjadi di RT 01, RW 04, Dukuh Krajan, Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (5/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmato, aksi nekat itu dilakukan oleh Sumardi (43 th), seorang Guru SD Negeri Binade, Kecamatan Ngrayun. Sumardi adalah warga beralamat di Dukuh Petung, RT 01, RW 02, Desa Binade, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.

Lebih lanjut dia menjelaskan awal mula kejadian pada Kamis (3/11) sekitar pukul 20.00 WIB korban Sumardi ditanya oleh ibu mertuanya, Jarmini tentang hubungan gelapnya dengan tetangganya yang bernama Payem. 

"Sebenarnya ada rencana mau diselesaikan secara kekeluargaan pada hari ini, Sabtu (5/11) pukul 14.00 WIB," kata AKP Sudarmanto, Sabtu (5/11).

Dia memaparkan jika pada Sabtu (5/11) pukul 03.00 WIB dini hari korban pergi meninggalkan rumah tanpa pamit keluarganya. 

"Pagi harinya sikitar pukul 06.00 WIB seorang saksi bernama Margono mencari keberadaanya di tempat orang tuanya di Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun tapi tidak ketemu," ungkapnya.

Selanjutnya saksi pulang tapi tidak lama sampai rumah diberitahu oleh saudaranya bahwa korban diketemukan sendiri oleh ibunya telah meninggal dunia. "Dengan cara gantung diri di pohon cengkeh di kebun milik Suwandi warga Dukuh Krajan, Desa Mrayan," jelasnya.

AKP Sudarmanto menambahkan setelah mendapat laporan adanya kasus bunuh diri, jajaran Kepolisian langsung melakukan olah TKP. "Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, keluarga menerima kematian Sumardi," terangnya.

Pihaknya langsung menyerahkan korban kepada keluarganya. "Jenazah Sumardi langsung di dimakamkan di TPU Desa setempat," tukasnya. [nur]

Terkini