Topeng Makyong Tampil di International Mask Festival 2016

Selasa, 01 November 2016 | 00:00:00 WIB

Metroterkini.com - Pagelaran International Mask Festival (IMF) kembali berlangsung di kota Solo. Acara ini berlangsung selama dua hari, sejak tanggal 28-29 Oktober 2016 di Pendapa Prangwedanan Pura Mangkunegaran, Solo.

Ajang yang mempertemukan pengrajin, seniman, dan pecinta topeng kuno ini akan menampilkan seni topeng dari Indonesia hingga manca negara.

Direktur IMF, Irawati Kusumorasri mengatakan bahwa IMF diselenggarakan untuk menciptakan semangat mencintai, melestarikan, serta mengembangkan topeng sebagai bagian dari warisan kebudayaan.

Sedangkan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo dalam sambutan yang dibacakan Asisten Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Surakarta, Said Ramadhan mengapresiasi gelaran berskala internasional tersebut. Pameran topeng diharapkan dapat menjadi media komunikasi antar budaya, sehingga menggugah apresiasi seni antar bangsa.

Tidak ingin ketinggalan, Mahasiswa KEPRI yang menempuh pendidikan di Kota surakarta juga ikut terlibat dalam pagelaran tersebut.

Sanggar Sri Gemala Laksamana - IPMKR Surakarta (ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Surakarta) memperkenalkan seni tradisi Topeng MAKYONG di kota budaya Solo.

“Makyong Kepri seharusnya kita pertahankan, kembangkan dan sudah semestinya juga kita memperkenalkannya di kancah nasional maupun internasional”, kata Rizal selaku koordinator delegasi Srigemala Laksamana IPMKR Surakarta yang mewakili Provinsi Kepri di IMF 2016.

Konsep yang digarap oleh Sri Gemala Laksamana IPMKR Surakarta ini adalah seni tari kreasi melayu yang terinpirasi dari seni tradisi Topeng makyong (topeng inang) yang ada di KEPRI.
Mereka yang terlibat dalam event ini adalah Fivi Kurniawati, Fentynia Madani, Ziane Ramadhaningrum, Nur Diniyah Indra, dan Ade Indah Octavia.

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada teman-teman yang sudah bersusah payah untuk menampilkan yang terbaik dalam acara ini. Kami bangga dapat berpartisipasi memperkenalkan seni tradisi dan budaya kepri di Solo meskipun dengan beberapa halangan dan kesulitan dalam persiapan. Seperti kostum dan topeng makyong yang sangat susah dicari. Walau bagaimanapun, kami tetap berusaha untuk tampil maksimal. Kalau bukan kita yang memperkenalkan seni tradisi dan budaya kita sendiri siapa lagi? Kami berharap dengan ini pemerintah kepri dapat memberikan dukungan kepada kami demi terwujudnya visi dan misi provinsi kepri,” tutup Amrizal. [**mer]

Terkini