Publik Ingin Melihat Jokowi dan Prabowo Kembali Bertarung

Ahad, 23 Oktober 2016 | 00:00:23 WIB

Metroterkini.com - Publik di Indonesia masih ingin melihat kompetisi politik antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Hal itu tercermin pada hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dari 13 hingga 17 Oktober 2016.

"Pertanyaannya, jika Pilpres dilaksanakan hari ini, siapa yang anda pilih sebagai Presiden? 32,9 persen responden memilih Joko Widodo. 8,6 persen memilih Prabowo," ujar peneliti SMRC Sirojudin Abbas saat konferensi pers di Sari Pan Pasific Hotel, Jakarta Pusat pada Minggu (23/10/2016).

Sementara itu, sebanyak 2,9 persen responden memilih Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: Survei SMRC: 69 Persen Publik Puas atas Kinerja Jokowi dan Jusuf Kalla)

"Ini pertanyaannya terbuka. Tidak ada pilihan nama-nama tokohnya. Jadi nampaknya publik masih ingin melihat kompetisi kedua tokoh besar ini lagi," lanjut Abbas.

Adapun, dalam pertanyaan yang sama namun disertai pilihan nama tokoh, juga menunjukkan hasil serupa.

Nama Joko Widodo dipilih paling banyak responden, yakni 44,5 persen. Sementara itu, responden yang memilih nama Prabowo sebesar 14, 3 persen. Nama Yudhoyono juga dipilih 5 persen responden.

"Nama-nama yang dipilih responden di bawah lima persen ada banyak. Mulai dari Ridwan Kamil, Megawati Soekarnoputri, Basuki Tjahaja Purnama, Harry Tanoesoedibjo, Agus Harimurti Yudhoyono, Tri Rismaharini dan lainnya," ujar Abbas.

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Didi Irawadi menganggap bahwa dominasi elektabilitas Jokowi wajar.

"Hal itu biasa saja. Saat SBY menjadi Presiden, bahkan nama beliau menjadi orang yang paling diinginkan menjadi Presiden, meski saat itu sudah 10 tahun menjabat. Jadi itu wajar saja," ujar dia.

Jokowi dan Prabowo berebut kursi RI-1 pada pemilihan presiden 2014. Jokowi terpilih setelah mengantongi 70.633.576 atau 53,15 persen. Sementara Prabowo 46.85 persen atau 62.262.844 suara.  [kmc]

Terkini