Warga Langgam Tak Pernah Melihat Patroli Polhut BTNTN Melintas

Selasa, 16 Agustus 2016 | 00:00:03 WIB

Metroterkini.com - Warga Kecamatan Langgam dan warga Bukit Kusuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, tidak pernah melihat patroli Polisi Hutan (Polhut) Balai Taman Nasional Tesso Nilo )TNTN) melakukan patroli di sekitar kawasan hutan yang dilindungi negara tersebut.

"Mungkin saat saya tak ada saat patroli penjaga hutan ini lewat, tapi jelas - jelas kawasan TNTN ini terus dirambah para Polhut ini tidak bisa berbuat banyak," jelas warga Langgam, Abdul (45th), Selasa (16/8/16).

Abdul menyayangkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, ketat mengawasi patroli Polhut Balai TNTN Pelalawan, sebab saat ini terbukti para penjaga Taman Nasional yang dibanggakan Pelalawan ini tidak pernah terlihat oleh warga berpatroli apalgi rutin.

Diduga akibat tidak dilakukannya patroli disekeliling Hutan TNTN saat ini hutan yang dihuni hewan dilindungi seperti Gajah, Harimau, Tapir dan banyak lagi yang lainya itu terus menyusut karena ulah penebang liar yang meperdagangkan kayu TNTN ini ke Pekanbaru dan Medan.

Dilanjut Abdul, setiap malam di Langgam dan Simpang Basrah lebih dari 10 truk Cold Diesel bermuatan penuh melintas tampa terendus aparat Polhut TNTN, bukan itu saja banyak oknum aparat terkait lainnya justru ada yang tutup mata.

"Semua kayu berupa gelondongan itu berasal dari Hutan TNTN, dan kami warga Langgam berharap Ibu Siti Nurbaya melakukan pengawasan internal BTNTN Pelalawan dan melakukan cek dana operasional patroli," Harapnya.

Dicoba dikonfirmasi ke Kantor Balai Taman Nasional Tersso Nilo, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, bukan jawaban menegai patroli Polhut yang didapat justru yang ada dikantor itu meja kosong bertuliskan 'tamu wajib lapor' satu jam mengetuk pintu keluar seorang diduga pegawai berpakaian safari kuning dengan muka masam, pada pemuda kurus ini jangankan dapat informasi mengenai pegawai dikantor itu, menyebut nama dirinya saja dia tak mau.[basya]

Terkini