Metroterkini.com - Saimin bukanlah seniman, dia hanya seorang warga Bengkalis biasa keturunan Jawa. Saimin yang tinggal di Desa Bantan Tengah kesehariannya hanyalah petani.
Namun, lelaki berbadan kurus dengan kulit sawo matang ini ternyata sangat menyuka wayang.
Wayang bagi Saimin sudah mendara daging. Wayang juga salah satu media bagi Saimin melepas rindu dengan kampung halamannya nun di Jawa sana.
Saking sukanya dia dengan seni dengan media kulit lembu kering tersebut, Saimin relah jauh-jauh datang dari desanya ke Lapangan Tugu, Kota Bengkalis hanya untuk menonton wayang yang digelar Rabu (10/8/16) malam.
Pertunjukan wayang ini bagian dari "Malam Senin Pelangi Negeri Junjungan" bersempena hari jadi Bengkalis ke-504 yang digelar Peguyuban Keluarga Masyarakat Jawa Bengkalis.
"Saya kesini numpang mobil tetangga," kata Saimin datar.
Selain Saimin, Supriatin yang bapaknya asal Kebumen dan Sumi yang ibunya asal Jawa Tengah juga seselera dengan Siman.
Kedua mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis juga sangat menggemari wayang.
Supriatin yang asal Desa Pangkalan Nyiri, Kecamatan Rupat dan Sumi dari Sungai Pakning terlihat asyk mendengarkan prolog yang dibawakan dalang.
Apalagi prolog tersebut dibumbui bahasa daerah luar Jawa dan bahasa Indonesia dialek Tionghoa membuat para tokoh masyarakat Jawa dan ribuan pengunjung yang hadir tersipu-sipu.
Suasana semakin hangat ketika dalang melantunkan lagu Teluk Bayur yang dipopulerkan biduan Erni Johan. Para penonton semakin terkesima. Ternyata, lagu ciptaan Yasir Syam itu begitu syahdu dibawahkan sinden dengan iringan gamelan. [rdi]