Adi Sukemi Siap Warisi DPD II Golkar Pelalawan

Senin, 01 Agustus 2016 | 00:00:03 WIB

Metroterkini.com - Dewan Pengurus Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Pelalawan hari ini, Senin (1/8/16) akan segera menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di Gedung Daerah Datuk Laksamana Mangudiraja, Pangkalan Kerinci, sebelum acara ini berlansung pemenagnyapun sudah dalam kantong.

"Siapa dia tentunya adalah anak kandung Bupati Pelalawan, HM. Harris, yaitu Edi Sukemi," Jelas salah seorang kader Golkar Pelalawan, Senin (1/8/16). 

Drama pemilihan calon ketua umum DPD II Partai Golkar Kabupaten Pelalawan menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2019 diduga telah terjadi musyawarah mufakat dengan kader lainya.

"Minimal Edi Sukemi akan dipilih lebih dari 70 persen hak suara, atau akan menang secara aklamasi," jelasnya.

pemilihan ini dilaksanakan dalam masa kepemimpinan Ketua DPD II Golkar Pelalawan, HM Harris, akan berakhir dan digantikan oleh kader-kader yang berkompeten.

HM Harris yang juga menjabat sebagai Bupati Pelalawan telah memimpin partai berlambang pohon beringin itu selama tiga periode dan sudah saatnya melakuan regenerasi, namun apakah anaknya mampu membangun Golkar Pelalawan kedepan?.

Banyak kalangan mengamati percaturan Golkar Pelalawan sebelum tarung sudah terbaca, dimana Golkar Pelalawan ini seperti harta Keluarga yang akan diturunkan pada ahli warisnya.

"Dalam perpolitikan itu biasa, namun sayang kader lainya yang berpotensi seperti ketua DPRD Pelalawan dan kader lainya tidak dapat memperlihatkan taringnya dikancah Politik di daerah ini," Jelas sumber ini, Abong.

Saat Senin (18/7/16) lalu Ketua Panitia Musda IV partai Golkar Pelalawan, Baharuddin, menyatakan bahwa mereka sedang melakukan rapat akhir persipan pelaksanaan Musda, berdasarkan rencana dalam rapat dirancang untuk mebuka Musda ini adalah ketua DPD I Partai Golar, Gubernur Riau Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman, M.B.A. atau yang dikenal Andi Rachman. Namun entah apa sebabnya musyawarah ini diundur sampai (1/8/16) yaitu pada hari ini.[basya]

Terkini