Metroterkini.com - Menjelang eksekusi, dalam kamar tahanan mulut Freddy Budiman tak hendti berzikir, ini akhir perjalanan hidup gembong narkoba kelas kakap selesai. Freddy divonis mati atas peredaran 1,4 juta pil ekstasi. Tak hanya itu saja saat di tahanan dia masih terlibat dalam pengendalian narkoba.
Eksekusi mati Freddy Budiman tinggal menunggu saatnya tiba. Beberapa waktu sebelum eksekusi, pria asal Surabaya ini melakukan tobat. Freddy mendalami Islam. Tak heran kalau keseharian, nafas agama tak lepas dari dirinya.
"Tadi dia puasa," jelas Kalapas Batu Nusakambangan, Abdul Aris, Jumat (29/7/16) pukul 02.45 WIB.
Freddy puasa sunnah Kamis. Berbuka puasa, keluarga mengantarkan makanan untuk Freddy. Jelang eksekusi, menurut Abdul, Freddy juga sudah siap.
"Setelah salat Isya dia wirid terus di kamarnya, berzikir," tutur Abdul. "Ada rohaniawan menemani," tegasnya lagi.
Tak aneh memang apa yang dilakukan Freddy. Setiap orang saat ajal hendak menjemput, pasrah pada Tuhan adalah pilihan.
"Keluar dari kamar tahanan dikawal Brimob, dia diborgol. Dia ucapin salam ke tahanan lain, minta maaf, ke petugas juga. Keluar dari Lapas dia ngucapin takbir," tutupnya.
Freddy bersama tiga tahanan lain dieksekusi di Lapangan Tembak Limus Buntu pukul 00.45 WIB. Jenazah Freddy akan dibawa ke Surabaya untuk dimakamkan. [detik]