Metroterkini.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk menargetkan pembiayaan kredit perumahan hingga 800.000 unit pada tahun 2017. Hal ini dalam rangka mendukung program pemerintah wujudkan sejuta rumaht.
"Tahun 2016 kita mempunyai tujuan yang sama untuk mendukung sejuta rumah. Tahun ini kami mempunyai target sekitar 570.000 unit rumah. Namun ekspektasi kita jumlah ini akan melampaui
target dan kami siap hingga 800.000 unit,” kata Direktur Utama BTN Maryono, di sela-sela acara BTN Property Award 2016, hotel Kempinsky, Jakarta Senin (23/5) malam.
Menurut Maryono, meski BTN memberikan dukungan pembiayaan hingga 800.000 unit rumah pada tahun 2016 ini, bukan berarti sejuta rumah akan mejadi tugas BTN sendiri. Tetap peran serta dari yang lain juga dibutuhkan.
"Kami menyatakan siap hingga 800.000 itu semoga dijadikan pegangan para pegembang bahwa dananya ada dan siap dipakai untuk membiayai proyek rumah bagi MBR (Masyarakat Perpenghasilan Rendah),” kata dia.
Karena itu, lanjut Maryono, guna mendukung semangat pengembang membangun rumah, BTN memperbaiki proses bisnisnya. Jika sebelumnya proses kredit itu memakai pola 151 (satu hari pengajuan, lima hari kelengkapan dokumen, satu hari realisasi) maka saat ini akan percepat menjadi 131 (satu hari pengajuan, 3 hari kelengkapan dokumen, 1 hari realisasi).
Dari proses ini kelengkapan dokumen menjadi penting untuk dapat tidaknya kredit diproses dengan cepat atau tidak. Namun semangatnya proses kredit akan dipercepat.
"Pada prinsipnya hari pertama pengajuan kredit itu sudah dapat diketahui kredit dapat disetujuai atau tidak. Semangat kami bagaimana memperbaiki layanan. 131 adalah hasilnya,” kata Maryono.
BTN sudah masuk hampir ke semua segmen baik itu menengah atas, menengah bawah, sektor formal dan non formal sampai ke kredit mikro. BTN, kata dia tidak pernah berhenti untuk menginisiasi bagaimana agar program sejuta rumah itu dapat terpenuhi dalam setiap tahun.
"Apa yang sudah kami lakukan selama ini adalah untuk membuka pintu semua bisnis masuk dan para pelaku usaha mendukung. Pengembang harus peka menangkap peluang itu,” ujarnya. [ant]