Agenda Sama, Wapres dan Susi Gagal Berbarengan ke Maluku

Ahad, 03 April 2016 | 00:00:09 WIB

Metroterkini.com - Enam hari sebelum surat teguran itu dilayangkan, Rabu (16/3/2016), Wapres terbang dari Jakarta ke Maluku. Agendanya jelas yakni melakukan kunjungan kerja berkaitan dengan program perikanan nasional. Namun, meski agendanya berkaitan dengan program perikanan nasional, Wapres tidak didampingi Menteri Susi. Justru Menteri Perindustrian Saleh Husin lah yang mendampingi Wapres saat itu.

Kota Ambon, Pulau Banda, Tual, hingga Kabupaten Maluku Tenggara pun sudah dijadwalkan dikunjungi Wapres. Selama kunjungan, JK memilih menggunakan Kapal KRI Surabaya-591untuk menjangkau daerah-daerah di kepulauan Maluku itu pada 16-17 Maret 2016.

"Sebenarnya, rencana itu sudah kita rencanakan bersama. Tetapi karena satu dan dua hal, saya tidak bisa ikut onboard ke dalam kapal untuk berangkat ke Ambon dan Maluku," ujar Susi di Kantornya, Jakarta.

Ia memutuskan untuk meminta Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Narmoko Prasmadji, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Perikanan KKP Nilanto Perbowo, dan Stafnya Fika Fawzia, mendampingi Wapres.

Menteri asal Pangandaran Jawa Barat itu tak membuka secara gamblang alasan gagalnya rencana sekapal dengan Wapres tersebut.

Suara nyaring justru keluar dari Ketua Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) Wajan Sudja yang ikut serta dalam kunjungan Wapres ke Maluku.

Menurut ia, Susi menolak ikut dalam rombongan ke Maluku lantaran tahu Wapres mengajak serta para pengusaha perikanan dalam kunjungan itu. Selama ini, hubungan Susi dengan beberapa pengusaha perikanan memang dikenal tak akur.

"Kami diberitahu Pak Sofjan Wanandi (Ketua Tim Ahli Wakil Presiden), Susi menolak naik ke kapal. Pak Sofjan kasih tahu SMS nya (dari Susi). Dia (Susi) takut dipermalukan, " kata Wajan kepada wartawan, seperti dilansir Kompas.

Berdasarkan keterangan Wajan, ada 7 asosiasi pengusaha yang ikut dalam KRI Surabaya-591. Diantaranya, Abilindo, Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI), Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), Apindo, dan Kadin.[bb]

Terkini