Metroterkini.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Amanan Nasional (PAN) Kecamatan Langgam, Asawan, SH menyayangkan 4 formatur calon yang keluarkan nama - namanya oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Riau, hingga saat ini tidak dapat menyelesaikan koflik yang terjadi Pasca Musda IV Pelalawan.
Bahkan bakal calon formatur tunggal, Habibi Hapri yang digadang oleh provini DPW PAN Prov Riau ini, tidak mampu menyelesaikan konflik tampa gaduh yang terjadi di tubuh DPD PAN Pelalawan.
"kami DPC Langgam tidak percaya pada ketua yang dijagokan oleh DPW PAN Riau lagi, karena sudah 1 minggu berjalan hingga saat ini belum terlihat ada komunkasi Politik oleh calon tunggal ini kepada kader - kader PAN yang ada di Pelalawan," jelasnya, Sabtu (26/3/16).
Menurt Azwan Permasalahan ini terjadi karena habibi tidak bisa membangun komunikasi dengan kader yang sudah lama malang melintang PAN di Pelalawan, padahal jelas pada pidati Bupati Pelalawan, HM. Harris kader partai harus bisa menjaga harmonisasi khusunya di internal partai masing - masing.
"Bagai mana Habibi menjaga harmonisasi, sementara dia tidak mampu membangun komunikasi poitik sesama kader, diduga Habibi tidak puunya pengalaman berpolitik," jelas Aswan kecewa.
Diminta DPW PAN Prov Riau untuk segera meninjau kembali proses ferifikasi penentuan formatur tunggal DPD PAN Pelalawan, yang dijagokan (SC-DPW) ini.
"Jika hal ini tidak ada perubahan, kami akan melaporkan pada DPP PAN Jakarta terkait kegaduhan kader - kaderf PAN di Pelalawan, agar segera permasalahan ini diselesaikan secara fair untuk menjaga harmonisasi diantara kader PAN dan pemerintah setempat, yang mana sesuai anjuran pembina partai politik dalm hal ini adalah Bupati Pelalawan, HM. HArrsi dalam pidato pilitiknya saat pembukaan musda PAN IV (17/3/16) di Pangkalan Kerinci," Tukas Aswan.
Sebelumnya telah terjadi kegaduhan Politik yang terjadi saat berlangsungnya Musda IV DPD-PAN Pelalawan, yang menyebabkan Musada ini sat itu tertunda dan diambil alih oleh DPW PAN Riau, yang ujung - ujungnya menunjuk calon formatur tunggal Habibi Hapri.
Belakangan pemaksaan penunjukan ini berbuntut kegaduhan yang hingga kini belum terselesaikan di internal kader PAN Pelalwan.[basya]