Metroterkini.com - Langkah mendekatkan diri bersama seluruh elemen masyarakat terus dilakukan Anggota DPR RI yang berangkat dari Dapil VII Jatim yang meliputi Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi, Sartono. Bahkan dalam setiap kegiatan Sartono tak pandang bulu elemen masyarakat yang dia kunjungi.
Bahkan keberadaan kelompok difabel yang selama ini sering dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat ternyata malah menjadi perhatian serius Sartono. Beberapa hari lalu bertempat di aula Pertemuan Desa Gerih, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Sartono menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komunitas difabel se-Kabupaten Ngawi. Hadir dalam acara tersebut puluhan anggota komunitas difabel perwakilan masing masing kecamatan di Kabupaten Ngawi.
Dalam RDP tersebut Sartono yang diwakili TA (Tenaga ahli) menggali masukan dan juga melakukan diskusi dengan komunitas difabel terkait masalah kebagsaan sampai pada pengembangan skill para anggota komunitas difabel. Menurut Suyitno salah satu anggota komunitas difabel bahwa kelompok difabel yang hadir sekarang adalah orang orang mandiri.
“Artinya mereka bisa menghidupi diri sendiri bahkan juga keluarganya. Sehingga mereka adalah bukan orang yang tergantung pada orang lain tetapi masih sangat butuh bantuan dari berbagai pihak untuk menambah skill dan juga mengoptimalkan kemampuan mereka,” ungkap Suyitno disela-sela acara.
Sementara itu, Bagus, salah satu anggota komunitas difabel lainnya merasa sangat prihatin dengan perhatian pemerintah daerah terhadap komunitas difabel. “Karena kalau merujuk UU ketenaga kerjaan, setiap seratus orang dari pekerja harus ada satu orang difabel, tetapi kenapa hal tersebut sulit diimplementasikan daerah. Kepada siapa kami harus mengadu?,” ujar Bagus.
Lebih lanjut, dia juga memaparkan bahwa mereka yang tergabung dalam komunitas tersebut mempunyai bermacam-macam latar belakang pekerjaan, seperti penjahit, tukang pijat, service elektro damn juga berbagai macam keahlian lainya yang cukup untuk mencukupi kebutuhan mereka.
Sedangkan TA Sartono yang diwakili oleh Imam mahfud yang menyampaikan bahwa salah satu aspirasi komunitas tersebut adalah pelatihan android dan beberapa inventaris organisasi seperti laptop dan LCD proyektor untuk pelatihan sudah ditindak lanjuti. “Untuk pelatihan bisa langsung dilaksanakan dan untuk inventaris tinggal nunggu turun saja, prinsipnya sudah di-iyakan,” terang Imam Mahfud.
Pihak Sartono melalui Imam Mahfud menjelaskan pihaknya siap untuk mendampingi jika memang harus melakukan audiensi dengan DPRD Ngawi atau Bupati Ngawi. “Mengingat hal tersebut sangat erat hubunganya dengan political will pemerintah daerah,” jelasnya. [nur]