Metroterkini.com - Ipar Wapres Jusuf Kalla, Pengusaha Aksa Mahmud dan anaknya Erwin Aksa bertemu dengan bos PT Freeport-McMoran, James R. Moffet alias Jim Bob. Pertemuan ini menimbulkan perdebatan di publik, sebab Aksa bertemu dengan Jim Bob pasca polemik pencatutan nama Presiden Jokowi oleh mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tak mau berkomentar tentang pertemuan keluarga Wapres JK itu dengan Jim Bob di tengah perpanjangan kontrak Freeport. Fahri lebih memilih mendukung dibentuknya Pansus Freeport agar semua kecurigaan menjadi terang benderang.
"Itukan rahasia mereka, saya enggak mau buka, biar saja Pansus yang membuka biar kronologi perpanjangan kontrak Freeport itu betul-betul kita baca secara detil, sehingga sikap kita ke depan akan mendatangkan banyak manfaat," kata Fahri di Jakarta, Kamis (24/12).
Fahri ingin Pansus Freeport segera dibentuk. Di sisi lain, dia juga ingin agar pengelolaan tambang emas, batu bara dan lainnya dilakukan serta dikelola sendiri oleh Indonesia. Dengan demikian, keuntungan yang dihasilkan langsung dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia.
"Kita harus punya sampai kepada kesepakatan nasional untuk jadikan tahun 2016 sebagai tahun menguasai kembali tambang-tambang besar yang menguasai hajat hidup orang banyak termasuk yang pali dekat adalah Freeport," tutur Fahri yang ingin kontrak Freeport tidak diperpanjang saat habis pada tahun 2022 nanti.
JK akui pertemuan keluarganya dengan bos Freeport Jim Bob. Namun dia menegaskan, pertemuan itu murni urusan bisnis, tidak seperti yang dilakukan Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid dan Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin.
JK mengaku terkejut pertemuan ipar dan keponakannya dengan Jim Bob ikut diseret-seret dan menjadi persoalan. Mantan ketua umum Partai Golkar itu kembali menegaskan, pertemuan tersebut murni urusan bisnis.
"Itu hanya pertemuan pengusaha dengan pengusaha. Persoalannya itu punya tiga pabrik semen, dia jual semen ke sana, karena dia punya pabrik ya ada di Sorong macam-macam mau bikin di sana. Apa urusannya. Apa yang salah coba?" ucap JK. [merdeka]