Metroterkini.com - Kabar pemecatan kader Partai Demokrat karena tidak mendukung pasangan Sugiri Sancoko-Sukirno santer terdengar pasca kekalahan Calon Bupati (Cabup) Ponorogo yang diusung Partai Demokrat, Golkar, PKS dan Habura tersebut.
Informasi dari salah seorang kader Partai Demokrat yang juga mantan Pengurus DPC Partai Demokrat di Ponorogo yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ancaman pecat memecat kader Partai Demokrat tersebut sudah sering terjadi.
Ketika salah seorang kader melakukan sebuah tindakan yang dinilai tidak konsekuen dengan kebijakan DPC, maka Partai Demokrat mengancam akan memecatnya. “Banyak pelanggaran indisipliner yang dilakukan oknum kader Partai Demokrat di Kabupaten Ponorogo karena membangkang dengan keputusan partai, tapi dibiarkan saja,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.
Namun sampai saat ini ancaman tersebut tidak pernah terealisasi, karena memang DPC ataupun Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat di daerah tidak memiliki kewenangan untuk memecat seorang kader Partai Demokrat.
Menurutnya, wewenang pemecatan tersebut berada di tangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat. “Dan prosesnya tidak serta merta langsung akan disetujui. Padahal oknum kader-kader tersebut sudah terbukti mendukung Cabup-Cawabup yang tidak mendapat Rekomendasi DPP Partai Demokrat,” jelasnya.
Seperti hasil rekapitulasi Pilkada Ponorogo yang dilakukan oleh KPU Ponorogo, Rabu (16/12) perolehan suara paslon adalah Sugiri-Sukirno diusung Partai Demokrat, Golkar, PKS dan Hanura meraih 205.587 (36,80 %) , Amin-Agus diusung PDIP dan PKB meraih 123.761 (22,15 %), Misranto-Isnen dari jalur independen meraih 9.416 (1,68 %) serta Ipong-Soedjarno yang diusung Gerindra, PAN dan Nasdem mendapat 219.949 (39,37 %). [nur]