Metroterkini.com -Pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai terjadi di industri otomotif. PT Proton Edar Indonesia dikabarkan telah merumahkan puluhan karyawannya, terkait dengan kinerja penjualan dan kondisi pasar yang menurun.
Informasi ini muncul setelah sejumlah postingan karyawan Proton yang mengalami PHK beredar di media sosial.
Belum ada konfirmasi resmi dari PEI soal ini, namun apakah agen pemegang merek di Indonesia itu akan menghentikan sementara operasinya atau tidak di Indonesia, hingga kini belum ada penjelasan.
“Bukan menghentikan operasi. Sampai sekarang masih jalan kok, ya kalau ada kontrak karyawan yang berakhir dan tidak diperpanjang, kan memang situasi pasar saat ini menurun,” ujar seorang sumber detikOto di PEI yang mengetahui kondisi itu saat dihubungi, dilansir Detik Jumat (27/11/2015).
Namun, sumber ini menolak berkomentar jauh tentang kemungkinan hengkangnya Proton dari Indonesia. Menurutnya, potensi penjualan masih besar.
“Semuanya tentu serba mungkin, karena pasar di Indonesia masih menjanjikan. Bisa saja reformulasi strategi bisnis dilakukan,” ucapnya singkat.
Penjualan mobil Proton di Indonesia memang trennya terus menurun. Data menunjukkan, sepanjang 2013 penjualan mobil asal Malaysia itu masih tercatat di kisaran 1.000 unit. Namun di tahun berikutnya hanya 523 unit.
Bahkan, sepanjang 2015 ini, sampai Oktober lalu penjualan tercatat hanya di bawah 150 unit. Sedangkan model yang ditawarkan adalah Exora, Preve, Neo R3, Suprima S dengan Exora sebagai model terlaris.
Proton sendiri awal tahun ini membuat geger setelah meneken perjanjian dengan PT Adiperkasa Citra Esemka dalam memproduksi ‘mobil nasional’ untuk Indonesia. Namun hingga kini belum ada juga keberlanjutannya.[dtk]