Mahasiswa Suarakan Ponorogo Kota Santri Bukan Kota Bikini

Selasa, 24 November 2015 | 00:00:13 WIB

Metroterkini.com - Aksi  protes dan kecaman, terkait lomba senam Aeorobic Competition 2 se- Ex karasidenan Madiun, di Atrium Mall Ponorogo City Center (PCC), terus bergulir dari berbagai elemen masyarakatt, sebelumnya, Ketua DPRD Ponorogo Ali Mufthi bersama Pj. Bupati Ponorogo, Maskur melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menegur langsung management PCC. Menyusul banyaknya keluhan dari masyarakat yang masuk ke DPRD maupun Pemerintah Kabupaten Ponorogo baik secara langsung mapun via media sosial.

Kali ini, aksi protes dan kecaman terkait lomba senam setengah bugil di Mall PCC tersebut di lancarkan dari gabungan dari berbagai ormas keagamaan dan kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Forum Umat Islam Ponorogo.

Para intelektual muda ini menuntut agar pemerintah memberikan sanksi tegas terhadap Management PCC yang dinilai telah melanggar pasal pornografi dan pornoaksi, karena kegiatan lomba tersebut dilakukan pada hari minggu dan pengunjung mal tersebut dari berbagai usia.

“ Kita menuntut agar PCC diberi sanksi berupa penutupan selama 2 bulan namun tetap memberikan gaji pada karyawannya, dan meminta pcc untuk meminta maaf kepada masyarakat Ponorogo,”  terang Ahmad Gulam Halim koordinator aksi.

Setelah berorasi beberapa saat di depan kantor dewan, para pengunjuk rasa, tersebut ditemui Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Slamet Hariyanto bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Koperasi Vifson Suisno, serta Plh. Kepala Bakesbang Linmas Murdianto.

Dalam pertemuan tersebut sempat terjadi perdebatan panjang terkait pemberian sanksi pada PCC, para pengunjuk rasa meminta agar pihak PCC beserta EO event organizer dipanggil untuk diklarifikasi lebih detail. Usai menyampaikan aspirasinya para pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri, namun mereka berjanji akan turun kejalan dengan massa yang lebih banyak jika tuntutan mereka tidak di penuhi. [nur]

Terkini