Jangan Panik Ketika Bensin Anda Mau Habis

Senin, 09 November 2015 | 00:00:03 WIB

Metroterkini.com - Ketika Anda melakukan perjalanan, seringkali Anda lupa untuk mengisi bensin, padahal Anda sudah tahu akan bepergian jauh. Posisi saat ingat pun jauh dari stasiun pengisian bahan bakar tersebut, kemudian lampu indikator sisa bahan bakar mobil Anda menyala, parahnya lagi, Anda sedang terjebak kemacetan. Sudah bisa dipastikan Anda mengalami kondisi yang disebut panik.

Tidak perlu panik, Saat lampu indikator bahan bakar mobil Anda menyala atau indikator jarum sudah menunjukkan di garis E, itu tidak berarti bahwa bahan bakar dalam tangki kendaraan Anda benar-benar habis.

Jika pada motor, mungkin masih menyisakan sekitar 2 liter bensin, namun pada mobil bisa jadi akan tersisa sekitar 5-8 liter bahan bakar sehingga Anda memiliki waktu untuk mengisi bahan bakar di SPBU yang akan Anda lewati.

Sisa bahan bakar ini juga tergantung dari besarnya tenaga mesin kendaraan Anda. Semakin besar kaapsitas mesin kendaraan Anda, semakin banyak sisa bahan bakar yang ada.

Di sini MID (multi information display) juga berperan, karenanya Anda bisa memantau seberapa banyak lagi BBM Anda akan habis. Namun, ini hanya menjadi perkiraan saja, tidak bisa sebagai patokan pasti dilansir Detik.

Misalnya, mobil Anda menyisakan bahan bakar sebanyak 5 liter ketika indikator menyala, perhatikan konsumsi BBM rata-rata di MID, misalnya 10 km/lter, maka hitungannya, mobil Anda masih bisa melaju hingga sekitar 50km lagi. Mobil ini dapat melaju lebih jauh lagi jika konsumsi bahan bakar mobil Anda rata-ratanya lebih baik lagi dari yang ada.

Beberapa mobil juga menyertakan jarak yang bisa ditempuh dengan jumlah bahan bakar tersisa, biasanya ditulis dengan range atau distance to empty. Tentunya Anda bertanya-tanya, bagaimana jika indikator tersebut menunjukkan angka 0 km? Apakah mesin langsung mati? Ternyata hal tersebut tidak langsung membuat mobil mati. Mobil Anda masih bisa berjalan beberapa km hingga mobil Anda benar-benar mati.

Tetapi perlu Anda perhatikan, konsumsi dari bahan bakar ketika melakukan perjalanan dengan kecepatan 30-40 km/jam akan berbeda dari berjalan merambat di kemacetan dengan kecepatan rata-rata 10-20 km/jam.

Untuk berjaga-jaga, sebaiknya Anda menurunkan perkiraan jarak tempuh antara setengah sampai tigaperempat dari target awal. Sehingga Anda tidak perlu panik ketika indikator peringatan BBM menyala dan Anda terjebak di tengah kemacetan.[dtk]

Terkini