Aktivis Fraksi Menilai Pemerintahan Jokowi-JK Gagal Total

Selasa, 20 Oktober 2015 | 00:00:05 WIB

Metroterkini.com - Aktivis Front Gerakan Aktivsi Indonesia, menilai satu tahun masa kepemimpinan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla gagal total. Janji politik saat kampanye Pilpres lalu justru berbanding terbalik seperti slogan nawacita dan trisakti atau kabinet kerja, justru semboyan tersebut jauh dari harapan dan fakta.

Mulai dibidang ekonomi, dimana Jokowi berhasil membuat keok rupiah sehingga laju pertumbuhan ekonomi merosot tajam, serapan anggaran yang begitu lambat, lapangan kerja yang begitu susah dan PHK menanti di depan mata. 

Disisi lain di pertontonkan sejumlah drama politik akan haus kekuasaan slogan tidak bagi-bagi jabatan ternyata hanya pepesan kosong belaka, pengangkatan sejumlah pejabat negara pembantu presiden sarat politis dan jauh dari kesan kabinet kerja yang katanya profesional.  Hutang semakin bertambah yang katanya dulu haram untuk menambah hutang negara lagi bahkan beberapa aset BUMN kini menjadi jaminan hutang tersebut, kini tinggal menunggu kapan aset negara ini tergadai.

Andi Awal Mangantarang, Sekretaris Jenderal FRAKSI menilai di bidang hukum, politik dan pemerintahan lebih hancur dan bobrok. Seperti kasus Golkar dan PPP yang di pertunjukan oleh Menkumham Jokowi jauh dari semangat pelaksanaan hukum ketatanegaraan yang demokratis.

Di bidang penegakan hukum juga hancur, sebut saja kasus gedung bundar kejaksaan agung yang sarat permainan dan intervensi politik dikarenakan kepemimpinan Jaksa Agung yang berlatar belakang kader partai politik yang secara gamblang memperlihatkan ketidak profesionalannya, kapabel, dan kompeten. Kasus kriminalisasi sejumlah komisioner KPK, kasus di internal kepolisian memilih Kapolri orang bermasalah sehingga harus tersita lama melihat perkelahian lembaga institusi penegak hukum. Hal itu akibat kerasnya intervensi politik dan ketidaktegasan Jokowi sendiri dalam mengambil keputusan terkait mengangkat pembantu-pembantunya tetapi yang lebih menonjol bagi-bagi kekuasaan.

Juga di bidang pertambangan, tidak jelasnya keberpihakan kontrak-kontrak pertambangan yang notabene sumberdaya alam Indonesia tetapi kebijakan justru lebih berpihak kepada asing, sebut kontrak freeport, dan blok Mahakam. 

Dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan, kebakaran yang begitu luas rakyat sudah menderita bahkan belum di tetapkan sebagai siaga satu yang ada blusukan tanpa solusi yang jelas, tetapi sepakbola berlaga siaga satu sementara rakyat sudah hampir mati karena asap tidak ada siaga satu. 

Selanjutnya di bidang Olahraga dan kepemudaan berlarutnya konflik PSSI dan kementerian pemuda olahraga bukti bahwa pembantunya tidak becus bekerja, sehingga rakyat harus lagi melihat kasat mata sinetron politik.

Di bidang pangan dan pertanian, belum signifikan wacana swasembada nasional baru sebatas wacana, bahkan justru merusak psikologi petani dengan rencana import beras menteri perdagangan 1,5 juta ton sungguh menyakitkan dan melukai hati petani, anggaran dan hutang bertambah tetapi import lagi-lagi, tidak adanya kreativitas kebijakan yang mengarahkan kita kepada kedaulatan pangan agar ketergantungan bangsa ini kepada pihak luar.

Transportasi, perhubungan, sarana publik, dan kelautan belum memperlihatkan hasil yang berarti janji tol laut hanya isapan jempol belaka yang ada gerbang tol yang kebanjiran seperti laut di musim penghujan, juga konsep maritim yang tidak jelas, investasi asing di bidang transportasi seperti pelabuhan dan perkeretaapian juga sarat tidak pro-rakyat, proyek asing, dana asing, pekerjanya juga asing. 

Kami menyatakan satu tahun rezim Jokowi-JK berkuasa justru lebih hancur dan bobrok dari pada rezim sebelumnya, bukan lagi merealisasikan janji-janji politik tetapi justru terbalik dalam implementasi dan faktanya. Kami mendesak jika tidak segera dan mampu menyelesaikan persoalan bangsa yang ada baiknya Jokowi-JK mundur saja dan memberikan kembali mandat kepada rakyat selaku pemberi amanah. Kami juga menyerukan kepada kawan-kawan aktivis, jurnalis, praktisi agar mari kita turun ke jalan, mengkritik tajam sesuai tupoksi kita masing-masing. Kekuasaan apabila di salahgunakan bukan pada tujuannya, maka hanya ada satu kata lawan..!!! #JokowiJKGagalTotal. [**rls]

Terkini