Tren Batu Akik Dorong Ekspor Perhiasan Secara Fantastis

Kamis, 15 Oktober 2015 | 00:00:11 WIB

Metroterkini.com -  Selama bulan September 2015 ada sejumlah komoditas mengalami peningkatan nilai ekspor secara fantastis, salah satunya adalah perhiasan dan batu permata. Pemerintah mensinyalir tren batu akik menjadi salah satu faktor utama hal tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama September, terjadi kenaikan nilai ekspor perhiasan dan batu permata sebesar US$127,4 juta atau naik 29,49 persen.

Selama September, nilai ekspor perhiasan dan permata naik menjadi sebesar US$559,3 juta dari US$431,9 juta pada bulan lalu. Sementara, akumulasi nilai ekspor perhiasan dan permata Januari-September 2015 naik menjadi US$4,6 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$3,4 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menyatakan, kenaikan nilai ekspor perhiasan dan permata tersebut mengindikasikan nilai jual yang meningkat cukup tinggi. Sebab, meski nilai ekspor meningkat, volume ekspor justru menurun.

Ia memperkirakan mulai terjadi pergeseran tren minat terhadap batuan permata yang sempat melanda Indonesia, dan kini menjalar ke dunia.

"Bayangan saya, tren batu akik yang melanda di Indonesia mulai melanda dunia, terutama dengan bantuan teknologi media sosial," ujar Sasmito di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/10/15) dilansir cnn.

Sasmito menyebut, negara-negara peminat ekspor perhiasan dan batu permata itu pun beragam, mulai dari Singapura, Afrika Selatan, Eropa dan Amerika.

Meski demikian, kenaikan nilai ekspor komoditas tersebut belum membantu membangkitkan ekspor secara total. Sebab, nilai ekspor selama September 2015 tercatat sebesar US$12,53 miliar, turun sebesar 1,55 persen dari capaian Agustus 2015 dan melorot 17,98 persen dari perolehan September 2014.

Penurunan tersebut disumbangkan oleh penurunan nilai ekspor non migas sebesar 5,2 persen dari Agustus 2015 menjadi sebesar US$1,45 miliar. Begitu juga ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 1,06 persen dari perolehan Agustus 2015 menjadi US$11,08 miliar.[cnn]

 

Terkini